Sukses

Penjelasan Timses soal Tagar SandiwaraUno Jadi Trending Topic

Kata Andre, Sandiaga tak pernah melakukan pencitraan dengan merekayasa cerita.

Liputan6.com, Jakarta - Video saat Sandiaga Uno berdialog dengan pedagang di pasar Kota Pinang Labuhanbatu, Sumatera Utara jadi viral. Ada pedagang yang memajang poster bertuliskan "Pak Sandiaga Uno, sejak kecil kami sudah bersahabat. Jangan pisahkan kami gara-gara pilpres, pulanglah!!!".

Imbas viralnya video itu pun berujung pada tagar #SandiwaraUno di Twitter pada Rabu 12 Desember 2018 malam yang menjadi trending topic. Warganet memajang tagar itu untuk merespons dugaan cawapres nomor urut 02 itu berakting menjadi korban penolakan.

Menanggapi hal ini, Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosdiade, mengaku bahwa tulisan yang dipajang di pasar tersebut sudah ada sejak Sandiaga Uno datang.

"Saya sudah tanya, jadi Bang Sandi dan teman-teman masuk (ke pasar) sudah ada poster itu. Oleh relawan mau dicopot, tapi Bang Sandi melarang," kata Andre.

Sandiaga melarang mencopot poster itu lantaran ingin menghargai perbedaan sikap politik masyarakat.

"Itu bagian dinamika. Kita ingin meskipun beda pendapat bekersama jangan sampai rusak," tandas dia.

Selain itu, kata Andre, Sandiaga Uno tak pernah melakukan pencitraan dengan merekayasa cerita.

"Bang Sandi bukan raja pencitraan, itu bukan gayanya Prabowo-Sandi," ucap Andre.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respons Warganet

Warganet menyebut, Sandiaga Uno tengah memainkan peran sebagai orang yang teraniaya dengan penolakan saat kampanye. "Play victim #sandiwarauno," tulis @manhajsalaficom.

Pemilik akun @AditSj1 juga mencurigai penolakan terhadap Sandiaga hanya rekayasa sendiri. "Aktingnya #SandiwaraUno jago banget pas di Pinang Labuan Batu. Sudah tahu kisah dan bagaimana aktingnya?" kicaunya.

Tagar #SanduwiraUno pun terus menanjak sebagai trending topic.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.