Sukses

Kubu Prabowo-Sandi Harap Masyarakat Patungan Dana Kampanye Pilpres

Wakil Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Eddy Soeparno menyebut, pihaknya masih sanggup mengeluarkan dana untuk segala urusan operasional Pilpres 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Eddy Soeparno menyebut, pihaknya masih sanggup mengeluarkan dana untuk segala urusan operasional Pilpres 2019. Namun, terkait urusan kampanye nasional, mengundang media yang masif, melakukan pembekalan saksi, dan memenuhi kebutuhan atribut kampanye, pihaknya butuh sumbangan dari masyarakat.

"Tentu kami menunggu, mengharapkan bantuan secara swadaya, gotong royong dari masyarakat seluas-luasnya. Berapa pun yang direlakan dan diikhlaskan oleh masyarakat kami terima," kata Eddy di Istora Senayan, Jakarta, Kamis 22 November 2018.

Nantinya, segala sumbangan dimasukkan dalam sebuah rekening bersama, yakni rekening pemenangan Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019 yang bakal diumumkan secara terbuka.

"Rekening bersama itu akan jadi rekening penampungan dari seluruh dana yang secara swadaya dihimpun oleh masyarakat," ucap Eddy.

Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, pihaknya sangat menghargai berapa pun sumbangan baik besar maupun kecil untuk dana kampanye Pilpres 2019. Bagi Eddy nominal angka tidak penting. Melainkan semangat yang ada di balik dana dan sumbangan dari masyarakat tersebut.

"Kita juga sudah melihat beberapa pertemuan Bung Sandi dengan beberapa relawan, kelompok komunitas, emak-emak bahkan ada yang menyumbang 600 ribu, 200 ribu, 150 ribu, itu semua kami terima dengan besar hati bahwa itu tidak kita nilai angkanya tetapi justru semangat di balik angka angka tersebut betapa besar nilai berkorban yang dimiliki oleh masyarakat untuk memenangkan Pak Prabowo dan Pak Sandi," kata Eddy.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jarang Kampanye Bukan karena Kurang Dana

Namun, Eddy menampik, bila Prabowo jarang berkampanye lantaran kekurangan dana pribadi. Eddy menjelaskan, Prabowo hanya santai karena waktu kampanye masih lama, yakni sampai lima bulan ke depan.

"Oh tidak, saya kira itu bukan fungsi dari kekurangan dana. Tapi kita lihat kita masa kampanye itu 7 bulan setengah. jadi waktunya sangat panjang. sekarang saja masih ada 150 hari menuju hari H," ucap Eddy.

Dia menuturkan, Prabowo dan cawapres Sandiaga Uno telah membagi cara dan jadwal berkampanye, serta peran dalam waktu kampanye yang panjang. Menurut dia, Prabowo berkampanye dalam bentuk pertemuan yang sifatnya lebih spektakuler yang sudah dilakukan di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

"Kalau Sandi dalam hal ini sebagai cawapres yang diusung PAN, kita telah menjelajahi lebih dari 70 kab/kota dengan Bung Sandi, bersama Zulhas, saya, kita keliling menjelejahi, itu bisa 8-10 titik. dan itu pertemuannya massif, ada yang 200 orang, 800 orang, 1000 orang, bahkan 2000 orang. Itu yang kita lakukan," terang Eddy.

Dia mengatakan, justru Sandi yang punya tenaga fisik dan kemampuan bergerak sangat lincah, dalam melakukan kampanye yang sifatnya sangat masif. Eddy menyebut dalam satu hari Sandi bisa menemui sejumlah konstituen.

"Kalau Pak Prabowo memang sekali dia turun dampaknya memang luar biasa dahsyatnya. Jadi memang dalam pertemuan yang dihadiri prabowo massanya jauh lebih besar, dan juga dampak yang diberikan echonya jauh lebih nyaring Pak Prabowo," papar caleg DPR RI itu.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.