Sukses

Sandiaga: Debat Pilpres Jangan Kayak Cerdas Cermat, Adu Singkatan

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menyarankan debat capres tidak lagi mendatangkan pendukung.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menyarankan debat capres tidak lagi mendatangkan pendukung. Dia ingin debat dilaksanakan di kampus atau di town hall yang netral.

"Salah satunya adalah town hall. Dipilih tempat netral. Beberapa kali Kadin (Kamar Dagang Industri) bikin di Djakarta Theater. Itu bagus. Yang diundang adalah orang-orang yang menyatakan dirinya netral," ujar Sandiaga di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).

Sandiaga mengaku selama mengikuti debat di Pilkada DKI, yang ada hanya perpecahan antarpendukung dan ajang cerdas cermat, bukannya adu gagasan.

"Ini lama-lama kayak cerdas cermat, adu-adu yang ngerti singkatan. Kan, sangat tidak substantif," ujarnya

Sandiaga juga menilai selama ini debat yang terjadi pada 2014 dan 2017 itu kayak pertandingan bola.

"Para pendukung yel-yel dan saya merasakan sendiri di mana kami dirugikan, karena saya dan Pak Anies enggak bisa lihat waktu, dan beberapa kali mikrofon mati. Dan ini memunculkan perpecahan di level bawah dan saling meruncing. Debat itu harus bisa mengungkapkan gagasan kita," tambah Sandiaga.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ingin di Kampus

Sandiaga semula ingin debat dilaksanakan di kampus seperti debat capres Amerika. Namun karena terbentur peraturan, maka ia menyerahkan pada KPU dan berharap dapat dilaksanakan di tempat netral.

"Debat di kampus sangat lazim di demokrasi yang lebih duluan dari kita, di Amerika, Eropa. Bukan hanya kandidat capres tapi juga caleg. Itu kampus menyediakan, mimbarnya debat yang memberikan pendidikan politik, tapi kan ada peraturan nggak boleh di kampus, nanti diserahkan pada otoritas bagaimana keputusannya," papar Sandiaga.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.