Sukses

Syafii Maarif: Agama Harus Jadi Panduan Moral Politik

Syafii Maarif khawatir pengalaman pahit negara lain akan terjadi di Indonesia bila agama dijadikan alat politik.

Liputan6.com, Jakarta - Tokoh Muhammadiyah, Syafii Maarif, menyampaikan pesan saat bertemu calon wakil presiden, Ma'ruf Amin, di Sleman, Senin (15/10/2018). Ia mengingatkan agar tidak ada satu pun pihak menggunakan agama untuk politik.

"Agama memang tidak bisa dipisahkan dengan politik, tapi semestinya agama menjadi panduan moral politik," katanya.

Ia menilai agama bukan kendaraan politik, justru politik yang menjadi kendaraan moral.

Menurut dia, hal itu belum terjadi di Indonesia. Ia khawatir pengalaman pahit negara lain akan terjadi di Indonesia bila agama dijadikan alat politik.

"Tapi dalam kenyataan kita beginilah. Kalau enggak begitu, negara Arab enggak hancur seperti itu. Kan, politik agama luar biasa itu, jangan dibawa ke sini," jelas Syafii.

"Perpecahan Arab jangan dibawa ke sini. Itu sangat berbahaya. Dan di sini juga ada pembelinya, kalau mereka enggak paham, mereka beli ide-ide khilafah, ISIS, itu kan enggak sehat. Masa peradaban yang jatuh mau dibawa ke sini, bodoh namanya," tukasnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Damai

Syafii juga berharap Pilpres ke depan berlangsung damai. Ia meminta hujatan tidak ditanggapi dengan delik menghujat.

"Harus damai, harus damai. Kalau seumpamanya ada yang menghujat sepihak, yang lain lebih-lebih kalem," pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.