Sukses

Timses Jokowi-Maruf: SBY Contoh Oposisi yang Baik

Dia menuturkan, kondisi ini memang momentum tepat untuk rehat dari politik sejenak, meskipun masuk dalam suasana kampanye.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni memuji langkah Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meminta kampanye dihentikan karena ada gempa di Palu dan Donggala. Dia menuturkan, SBY contoh oposisi yang baik.

"Kami mengapresiasi SBY. Ini contoh oposisi yang baik, di mana tidak hanya asbun asal bicara dan tidak hanya menyalahkan pemerintah tanpa data," ucap Raja Juli di Posko Cemara, Jakarta, Senin 1 Oktober 2018.

Dia menuturkan, kondisi ini memang momentum tepat untuk rehat dari politik sejenak, meskipun masuk dalam suasana kampanye.

"Bersama-sama mencari kebajikan, tolong-menolong kepada korban saudara kita di Palu dan Donggala," ungkap Raja Juli.

Dia mengingatkan, pujian SBY kepada Jokowi yang cepat dan tanggap untuk mengatasi masalah bencana, dipandangnya bahwa Jokowi memang memikirkan rakyat.

"Pak Jokowi, siang, malam, (terus) memikirkan rakyatnya," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berhenti Sementara

Sebelumnya, SBY menyarankan agar untuk sementara waktu kegiatan kampanye dihentikan, khususnya di wilayah terdampak gempa.

Dia bercerita, menghentikan sementara kegiatan kampanye pernah dilakukan pada Pilpres 2009 dulu. Kala itu, dirinya sebagai capres dan Jusuf Kalla cawapres dijadwalkan melakukan kampanye.

Selain menghentikan kampanye, SBY menyatakan juga pernah menyerukan genjatan senjata saat tsunami dan gempa bumi menghantam Aceh dan Nias. Saat itu di Aceh masih dalam situasi operasi militer.

Dia melanjutkan, bersama-sama mengatasi keadaan, menyelamatkan para korban yang masih diselamatkan sambil segera melakukan tanggap darurat.

 

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.