Sukses

SBY Minta Kampanye di Sulteng Dihentikan Sementara, Ini Respons Hanura

Menurut Hanura, mekanisme kampanye tak usah lagi diganggu gugat hanya demi kepentingan segelintir pihak.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyarankan kampanye di Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk dihentikan sementara. Sebab daerah tersebut tengah terdampak bencana gempa dan tsunami.

Menanggapi usulan SBY itu, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menilai kampanye tidak perlu dihentikan. Karena mekanisme kampanye sudah diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Ya, ini mekanisme sudah ada," kata OSO di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/10).

Menurut dia, mekanisme kampanye tak usah lagi diganggu gugat hanya demi kepentingan segelintir pihak. Dia berharap kampanye bisa berjalan sebagaimana mestinya.

"Jangan lagi mekanisme yang sudah ada diatur oleh sendiri dengan orang-orang yang punya kepentigan sendiri. Jadi biarlah sesuai dengan kepentingan yang ada di negara ini. Itu ya," Ungkapnya.

Sebelumnya, SBYmenyarankan kegiatan kampanye partai politik dihentikan sejenak. Saran tersebut khusus untuk lokasi yang terkena dampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

"Saya berpendapat dan menyarankan agar untuk sementara waktu paling tidak untuk Sulawesi Tengah, Palu, Donggala, dan sekitarnya itu kegiatan kampanye pemilu dihentikan," kata SBY.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bersama Atasi Bencana

Dia menambahkan, saat ini semua pihak hendaknya dapat menunjukkan kepedulian terhadap korban gempa di kawasan tersebut. Ini sebagai tindakan membantu pemerintah dalam menangani bencana.

"Saya kira saatnya kita menunjukkan solidaritas untuk saudara-saudara kita yang mengalami musibah dan sekaliguas membantu pemerintah mengatasi bencana ini," ucap SBY.

SBY menuturkan dirinya memiliki peristiwa yang sama saat menjadi calon presiden pada Pilpres 2009. Kala itu, ia dan Jusuf Kalla menghentikan kampanye ketika tanggul Situ Gintung jebol.

"Ketika kami mendengar musibah jebolnya Situ Gintung, baik saya dan Pak Jusuf Kalla langsung menghentikan kampanye. Kami berdua bergantengan tangan menuju ke daerah bencana dan bersama mengatasinya," ujar SBY.

"Itu saran dan pandangan saya. Marilah kita utamakan dulu, bersatupadu kita membantu pemerintah dan saudara kita. Kaya kira kegitan pemilu dan kampanye kita hentikan dulu," pinta SBY.

 

Reporter: Sania Mashabi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.