Sukses

Alumni 212 Gabung ke Prabowo, Timses Jokowi Tak Takut Strategi Pilkada DKI Terulang

Menurutnya, mobilisasi isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA), tidak membuahkan hasil yang baik. Perpecahan di masyarakat bakal terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin tidak khawatir dengan kehadiran sejumlah tokoh yang menggerakkan aksi 212, dalam tim sukses Prabowo-Sandiaga.

"Kami nggak khawatir. Silakan sekali lagi dicari 10 orang Buni Yani di sana, atau 10 orang Neno Warisman itu bukan sesuatu yang mengkhawatirkan," ucap Wakil Sekretaris Koalisi Indonesia Kerja, Raja Juli Antoni di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2018).

Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu bertekad bakal memberikan pendidikan politik cerdas kepada masyarakat. Menurutnya, mobilisasi isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA), tidak membuahkan hasil yang baik. Perpecahan di masyarakat bakal terjadi.

"Di beberapa kejadian itu menang tapi juga memecah belah bangsa, ya memecah belah kesatuan warga yang akhirnya apa gunanya merebut kekuasan tetapi tidak dipergunakan untuk kepentingan rakyatnya sendiri," tuturnya.

Masyarakat, kata Antoni, yang akan menilai sendiri dengan diangkatnya seorang Buni Yani dalam timses.

"Kalau kubu sana mengangkat Buni Yani atau siapapun. Pasti masyarakat akan mengecek track recordnya. Apa yang dilakukan Buni Yani, apakah yang dilakukan Buni Yani bermanfaat atau tidak, rakyat yang akan mengambil keputusan," pungkas Raja.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tokoh Aksi 212

Sebelumnya diberitakan, timses Prabowo-Sandiaga diisi oleh beberapa tokoh yang terlibat dalam aksi 212 yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta lalu.

Seperti Buni Yani, yang mengunggah video pidato Basuki Tjahja Purnama yang telah difabrikasi, dan menyulut aksi berjilid-jilid untuk memenjarakan Gubernur DKI Jakarta itu.

Tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) juga direkrut. Di antaranya, KH Abdul Rosyid, Muhammad Al Khaththath, dan Yusuf Martak.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.