Sukses

Timses: Dukungan Wahidin Halim untuk Jokowi-Ma'ruf Masih Informal

Sekjen PKB itu memastikan telah menyiapkan tempat bagi Wahidin dalam tim kampanye.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, mengatakan dukungan Gubernur Banten Wahidin Halim untuk Jokowi jadi presiden dua periode baru bersifat informal.

"Kalau Pak Wahidin memang secara informal sudah menyampaikan Insyaallah akan bersama-sama. Kita mendukung Pak Jokowi khususnya bersama rakyat Banten di Banten," kata Karding di kantor TKN Jokowi-Ma'ruf, kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (10/9/018).

Sekjen PKB itu memastikan telah menyiapkan tempat bagi Wahidin Halim dalam tim kampanye. Kader Demokrat itu akan ditaruh sebagai pengarah teritorial dalam Tim Kampanye Nasional.

Seperti halnya Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Keduanya sudah hampir pasti menjadi bagian tim sukses. Namun bagi kepala daerah yang masih menjabat tidak diberikan posisi ketua tim kampanye lantaran terbentur aturan KPU.

"Beliau-beliau ini kita tempatkan di yang namanya pengarah teritorial," kata Karding.

Dia menjelaskan tugas dari pengarah teritorial adalah memberikan kebijakan dan arahan agar dilaksanakan tim kampanye di daerah.

"Tugasnya memberikan arahan, memberikan kebijakan-kebijakan umum, membrikan direksi-direksi penting agar dilaksanakan oleh tim kampanye," ucapnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantahan Demokrat

Partai Demokrat membantah bila Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) yang juga kader Demokrat mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Demokrat juga menyebut Wahidin tak pernah diminta masuk timses Jokowi.

"Pak Wahidin Halim sudah kami konfirmasi, beliau menyangkal dan tidak pernah dihubungi untuk memasukkan namanya," ujar Ketua DPP DPP bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat di kawasan Kuningan Jakarta, Minggu (9/9/2018).

Menurut Ferdinand, kubu Jokowi mengklaim sepihak bahwa Wahidin Halim masuk timses. Begitu pula dengan Deddy Mizwar dan Soekarwo yang disebut telah masuk tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Semua kayaknya diklaim ya. Jadi mungkin partai di sana itu tidak punya kader mumpuni seperti Demokrat sehingga mereka harus menarik menarik dan membajak kader partai Demokrat," tegasnya. 

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.