Sukses

Cegah Kampanye Hitam, Kubu Jokowi dan Prabowo Akan Sering Bertemu

Aria menuturkan, pesan Jokowi dan Ma'ruf adalah menciptakan pilpres dengan suasana riang.

Liputan6.com, Jakarta - Tim kampanye nasional capres-cawapres Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin berencana membuat pertemuan berkala dengan tim kampanye nasional kubu pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Hal tersebut demi membuat masa kampanye yang sejuk.

Rencana itu diungkapkan Direktur Program Koalisi Indonesia Kerja (KIK), Aria Bima. Dia telah berbincang dengan Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono dan mengusulkan rencana itu ke Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto.

"Saya sudah usul dengan Pak Hasto kemarin ngobrol sama Pak Ferry ada proses pertemuan secara periodik antartim sukses itu harus dijembatani sehingga suara kesejukan kita jaga bareng," kata Aria di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2018).

Pertemuan tersebut perlu agar kedua belah pihak menghentikan produksi kampanye hitam, khususnya di media sosial. Politikus PDIP itu mengatakan, ada pihak-pihak sengaja mengambil keuntungan saat kampanye.

Misalnya, terdapat kampanye hitam dengan gambar-gambar atau infografis yang menyesatkan. Padahal kampanye itu tak dibuat oleh dua kubu, baik Jokowi maupun Prabowo. Hal seperti itu, kata Aria, kerap menyerang dua kubu.

"Hal ini akan kita selesaikan dalam mekanisme seperti apa Pak Hasto sudah sepakat Pak Ferry rasa-rasa sudah sepakat supaya warna keteduhan dapat terjaga," kata Aria.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pilpres Suasana Riang

Menurutnya, bila kampanye hitam di media sosial tak dicegah kedua kubu, bisa menyebabkan perpecahan di masyarakat. Aria menuturkan pesan Jokowi dan Ma'ruf untuk menciptakan pilpres dengan suasana riang.

"Narasi-narasi ini yang akan dibangun sehingga ini bukan pertandingan tinju atau tarik tambang ini perlombaan lari cepat semua dapat juara. Konstestasinya yang baik dan mana rakyat yang pilih," pungkasnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.