Sukses

Soal Sindiran Sandiaga ke Jokowi, Teten: Biasa Lah ke Petahana

Menurut Teten, Presiden Jokowi telah mewanti-wanti kepada kabinetnya, untuk tidak menggunakan fasilitas negara.

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Kepresidenan Teten Masduki menilai sindiran dari Sandiaga Uno ke Jokowi adalah hal lumrah.

"Ya itu biasalah dituding kepada incumbent," ucap Teten di Jakarta, Senin (3/9/2018).

Menurut dia, Presiden Jokowi telah mewanti-wanti kepada kabinetnya, untuk tidak menggunakan fasilitas negara.

"Ya Pak Jokowi sendiri sudah wanti-wanti. Sudah memberikan arahan kepada para menteri pada jajaran. Ya memang bisa saja, tapi sudah diingatkan. Jadi tidak menggunakan fasilitas negara," ungkap Teten.

Menurut dia, sebagai presiden, sebagaimana sudah diatur, masih tetap mendapatkan beberapa haknya. Seperti pengawalan.

"Tapi sebagai presiden kan berhak mendapatkan pengawal, seperti kendaraan yang cukup aman dan lain sebagainya. Itu sudah diatur, itu saja," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Sandiaga menjawab tudingan melakukan kampanye di kampus-kampus. Dia malah menyindir balik lawannya, pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Kepada Ma'ruf dia mengingatkan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu tidak mensusupi masjid dengan politik praktis melalui ceramah-ceramah.

"Dan ini menjadi hal yang yang harus kita perhatikan. Karena selain daripada kampus, tempat beribadah dan tempat beribadah juga tidak boleh. Ini akan menjadi sangat delicate saya bilang. Karena pak Kiai (Ma'ruf) kan tempatnya di masjid, kiai kan terus memberikan ceramah, motivasi memberikan khutbah di masjid. Batasan seperti apa tidak boleh," ungkap Sandiaga.

Dia juga menyindir Jokowi sebagai presiden petahana menggunakan fasilitas negara sebagai tempat berkampanye.

"Pak Jokowi ada di Pemerintahan. Beliau pasti akan ada di tempat-tempat instansi pemerintah. Ini akan menjadi diskursus yang menarik menurut saya. Dan kita menyikapinya secara real dengan praktik di lapangan. Dan bisa dijalankan," tuturnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.