Sukses

Romi PPP: Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Bukan dari Sosok Menteri

Sejumlah menteri dan pembantu presiden terlibat dalam struktur tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf, seperti Sri Mulyani, Jusuf Kalla, Pramono Anung, dan Puan Maharani.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rommahurmuziy memastikan nama ketua tim kampanye nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin bukan menteri dari Kabinet Kerja.

Sejumlah menteri dan pembantu presiden terlibat dalam struktur TKN Jokowi-Ma'ruf, seperti Sri Mulyani, Jusuf Kalla, Pramono Anung, dan Puan Maharani.

"Saya pastikan bukan menteri sekarang," ujar pria yang biasa disapa Romi ini, saat dihubungi, Selasa (21/8/2018).

Namun, Romi menolak membocorkan kriteria sosok yang akan menjadi ketua TKN Jokowi-Ma’ruf. Romi mengaku telah belajar dari penentuan cawapres Jokowi saat dia membeberkan kriteria yang merujuk kepada Mahfud Md.

Akan tetapi, di detik-detik akhir pengumuman cawapres, Jokowi justru memilih Ma'ruf Amin ketimbang Mahfud Md.

"Dengan kisah tragis MMd kemarin, lebih baik saya enggak berani buka lebih jauh," ujar dia.

Para ketua umum Koalisi Indonesia Kerja tidak ada yang mengetahui kandidat Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf. Nama Ketua TKN, kata Rommy, hanya Jokowi yang tahu.

"Yang tahu nama Ketua TKN hanya Pak Jokowi. Kita tunggu saja keputusan beliau. Pak Jokowi memang tidak bisa ditebak. Bahkan kita para pemimpin parpol koalisi juga masih menunggu keputusan beliau," ungkap dia.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sosok yang Diterima

Meski demikian, menurutnya, ketua TKN harus sosok yang dapat diterima oleh semua pihak dalam upaya membangun komunikasi politik untuk pemenangan Jokowi-Ma’ruf.

"Ketua TKN itu kan yang dibutuhkan wibawa, komunikasinya menjangkau semua kalangan baik parpol maupun nonparpol, membangun impresi yang baik ketika pertama kali diumumkan. Namun yang terpenting, dikehendaki presiden," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.