Sukses

Romi PPP: Jokowi Akan Panggil 3 Kandidat Ketua Tim Pemenangan

Romi mengatakan ketiga nama kandidat calon ketua tim pemenangan baru muncul pada Rabu, 15 Agustus, siang setelah pelantikan Komjen Pol Syafruddin sebagai Menpan-RB.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi mengatakan ada tiga nama berinisial "M" yang dipertimbangkan menjadi kandidat Ketua Tim Pemenangan Jokowi - Ma'ruf Amin.

Ketiganya, kata Romi, dalam waktu dekat akan dipanggil Jokowi untuk dimintai kesediaannya.

"Presiden Jokowi akan mengomunikasikan nama-nama ini terlebih dahulu ke parpol koalisi dan akan memanggil ketiga nama itu untuk (diminta) kesediaannya," kata Rommahurmuziy di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018.

Romi mengatakan, ketiga nama itu baru muncul pada Rabu, 15 Agustus, siang setelah pelantikan Komjen Pol Syafruddin sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Menurut dia, setelah pelantikan tersebut, Presiden Jokowi memangilnya untuk berdiskusi terkait tiga nama yang dimaksud, dan akan dikomunikasikan dahulu kepada parpol koalisi.

"Presiden Jokowi akan mengkomunikasikan nama-nama ini terlebih dahulu ke parpol yang lain dan akan memanggil ketiga nama ini untuk kesediaannya," ujar dia.

Romi menyebut ketiga nama tersebut semuanya berasal dari nonparpol. Namun, Romi mengaku sampai saat ini belum mengetahui kesediaan ketiga orang tersebut untuk menjadi Ketua Tim Pemenangan sekaligus sikap partai-partai koalisi.

"Kita tidak tahu 3 M ini semuanya ada yang setuju atau tidak setuju, kembali ke preferensi masing-masing," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagaimana Posisi JK?

Selain itu, terkait posisi Jusuf Kalla, Romi menegaskan JK telah memilih untuk menjadi Ketua Dewan Penasihat Tim Pemenangan dibanding menjadi Ketua Tim.

Hal itu, menurut dia, karena posisi JK yang saat ini masih menjabat wakil presiden (wapres), sehingga ingin fokus dalam tugas kenegaraan dan pemerintahan.

"JK sudah memilih untuk berada dalam posisi Ketua Dewan Penasihat di TKN karena Beliau tidak ingin presiden dan wapres semuanya terambil konsentrasinya untuk pemenangan 2019. Jadi, Beliau lebih memilih konsentrasi tugas-tugas wapres," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.