Sukses

Ma'ruf Amin Didemo 8 Orang Mengaku Santri, PDIP Cari Dalang Aksi

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya akan mencari dalang yang memotori aksi tersebut. Hasto juga baru mengetahui kabar tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Delapan orang mengaku dari Koalisi Santri Pemuda Indonesia (KSPI) menggeruduk Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mereka meminta KH Ma'ruf Amin untuk mundur dari kursi ketua MUI.

Menanggapi itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya akan mencari dalang yang memotori aksi tersebut. Hasto juga baru mengetahui kabar tersebut.

"Nanti kita cek siapa yang menggerakkan," kata Hasto di Hotel Oria, Jakarta Pusat, Senin (13/8).

Diberitakan sebelumnya, jalannya demo tersebut dimulai pukul 13.30 WIB. Massa yang beranggotakan delapan orang yang berada mengaku santri itu membentangkan spanduk, bendera merah-putih, dan teriakan orasi.

"Kami meminta KH Ma'ruf Amin mundur sebagai ketua MUI, MUI harus netral tidak boleh berpolitik praktis," kata Ketua KSPI Ananda Imam saat berorasi di Kantor MUI, Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (13/8).

Dia mengkritik, langkah Ma'ruf Amin yang maju sebahai calon wakil presiden mencerminkan lembaga dakwah tersebut sebagai pihak yang bermain di pusaran politik praktis.

"MUI ini jangan dijadikan kendaraan politik. Jangan kotori MUI dengan politik," tegas dia.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengaku Santri

Delapan orang mengaku dari Koalisi Santri Pemuda Indonesia (KSPI) menggeruduk Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mereka meminta KH Ma'ruf Amin untuk mundur dari kursi ketua MUI.

"Kami meminta KH Ma'ruf Amin mundur sebagai ketua MUI, MUI harus netral tidak boleh berpolitik praktis," kata Ketua KSPI Ananda Imam saat berorasi di Kantor MUI, Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (13/8).

Dia mengkritik, langkah Ma'ruf Amin yang maju sebahai calon wakil presiden mencerminkan lembaga dakwah tersebut sebagai pihak yang bermain di pusaran politik praktis.

"MUI ini jangan dijadikan kendaraan politik. Jangan kotori MUI dengan politik," tegas dia.

Ananda menilai MUI adalah lembaga yang semestinya bertugas mengayomi dan membina umat muslim Indonesia. Keberadaannya harus netral dan tidak memihak pada kelompok tertentu.

"MUI menjadi panutan umat muslim di Indonesia dalam menjalankan aktivitas (keagamaan). Maka harapan umat harus diperhatikan betul oleh MUI, tentu sangat tidak etis kalau MUI memilih jalur politik praktis demi tujuan tertentu," Ananda memungkasi.

Pantauan di lokasi, massa tiba pukul 13.30 WIB. Beranggotakan delapan orang, barisan mengaku santri ini langsung membentangkan spanduk, bendera merah-putih, dan teriakan orasi.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra, M Radityo Priyasmoro

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.