Sukses

Aher Klaim Dapat Dukungan Ulama dan Kiai Ikut Pilpres 2019

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengaku, mendapatkan restu dan dukungan ulama dan kiai Jabar untuk ikut Pilpres 2019.

Liputan6.com, Garut - Kandidat terkuat bakal calon presiden dan wakil presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan (Aher) mengaku, mendapatkan restu dan dukungan ulama dan kiai Jawa Barat, untuk ikut Pilpres 2019. 

"Beliau-beliau ini para ulama dan kiai, meminta ada putra Jawa Barat yang maju (pilpres)," ujarnya dalam kunjungannya ke Garut, selepas pembukaam Muswil Laskar Aswaja, di Garut, Sabtu (21/4/2018).

Menurutnya, munculnya nama dia merupakan hasil usulan dan penggodokan petinggi teras PKS. Ada sembilan nama yang disodorkan termasuk dirinya, namun berdasarkan survei internal partai sementara, justru namanya yang keluar sebagai pemilik elektabilitas tertinggi.

"Santai saja, kan gubernur juga masih sampai 13 Juni mendatang," ujar dia santai menanggapi pertanyaan bertubi wartawan.

Aher mengakui, elektabilitas tinggi tidak membuatnya jumawa, namun diakui hal itu sebagai barometer besarnya dukungan masyarakat Jabar untuk nyapres pada dirinya. "Mengalir saja, selesaikan dulu Gubernur baru itu (pilpres)," ujar putra kelahiran Sukabumi itu menambahkan.

Saat ini, partainya kata dia masih memegang teguh koalisi dengan Gerindra sebagai pasangan pengusung Capres dan Cawapres 2019 mendatang. "Doakan saja (berduet dengan Prabowo Subianto), memang dukungan adanya putra daerah dari Jawa Barat maju besar sekali," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tertinggi Elektabikitas Survei Internal PKS

Sebelumnya, dalam simulasi survei calon Presiden dan Wakil Presiden RI yang dilakukan internal DPP PKS menempatkan nama Aher di posisi pertama pemilik elektabilitas atau keterpilihan masayatakat tertinggi di antara sembilan nama lainnya yang disodorkan

Presiden PKS Shohibul Iman menyatakan nama Aher ada di daftar urutan pertama yang akan disodorkan PKS sebagai pendamping Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 mendatang.

Hal itu dikuatkan penyataan Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid. Menurutnya Gubernur Jabar dua periode itu, memiliki elektabilitas tertinggi di antara sembilan nama bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang disodorkan partai.

Ada sembilan bakal calon presiden dan wakil presiden yang diusung PKS yakni, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, dua mantan Presiden PKS Anis Matta dan Tifatul Sembiring.

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, serta dua Ketua DPP PKSAl Muzammil Yusuf dan Mardani Ali Sera.

 

3 dari 3 halaman

Sikap Politik Laskar Aswaja

Sementara itu Ketua DPW Laskar Aswaja Jawa Barat Abdul Azis mengatakan, hingga kini lembaganya belum menentukan sikap perihal dukungan yang akan diberikan pada pilkada Jabar termasuk Pilpres tahun depan.

"Mungkin sebulan ke depan akan kita sampaikan sikap kita, bakal mendukung siapa," kata dia.

Menurutnya, dua bulan menjelang pencoblosan pilkada Jabar pada 27 Juni mendatang, komunikasi dengan seluruh calon peserta tetap berlangsung, sehingga hingga kini belum ada keputusan final kepada siapa dukungan suara akan dilabuhkan. "Semua calon sudah sowan, dan komunikasi semuanya berlangsung baik," kata dia.

Ia mengaku pilihan yang akan diberikan cukup sulit, mengingat semua calon memiliki harapan besar memajukan pesantren. "Tapi intinya yang bisa memberikan manfaat kepada masyarakat, bisa mengayomi masyrakat, kiai dan ajengan di kampung, karena mereka ujung tompak kesolehan sosial," kata dia.

Ia mengatakan dukungan basis masa nahdiyin (NU) Jabar cukup besar, sehingga memiliki potensi suara cujup besar dalam peta perpolitikan nasional. "Untuk capres pun sudah ada beberapa yang meminta (dukungan) kami, lihat saja nanti," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini