Sukses

Pesan Gubernur Khofifah untuk Pemenang Pilkada 2020

Khofifah mengingatkan masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan saat menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada Surabaya 2020. Dengan ditemani anaknya, Ali Mannagali, Khofifah berjalan kaki saat menuju TPS 25, Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo yang berlokasi di halaman SMK PGRI 1 Surabaya, Rabu (9/12/2020) sekitar pukul 09.25 WIB.

Khofifah dan putranya terpantau memakai baju berwarna putih. Keduanya juga terlihat menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan memakai masker. Sebelum masuk ke TPS, tanpa diarahkan petugas Penyelenggara Pemungutan Suara (PPS), Khofifah langsung mencuci tangannya.

Petugas PPS yang berdiri di jalur masuk TPS kemudian meminta izin mengecek suhu tubuh mantan Menteri Sosial itu dengan menggunakan thermo gun. Tak menunggu waktu lama, Khofifah dipanggil dengan urutan 270.

Dia lantas diberi sarung tangan plastik lalu berjalan ke bilik suara sambil membawa surat suara. Dia pun mencoblos surat suara dan dimasukkan ke kotak suara.

Usai mencoblos, Khofifah mengingatkan masyarakat agar tidak golput dan segera menyalurkan suaranya ke TPS yang telah ditetapkan. Dia berulang kali mengingatkan perihal disiplin protokol kesehatan mengingat pandemik Covid-19 masih belum melandai di Jatim.

"Saya khawatir, itu tolong dijaga jangan ada proses yang melonggarkan prokes. Ingat penyebran Covid-19 ini belum berhenti," pesannya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan untuk Pemenang Pilkada Surabaya

Dalam kesempatan yang sama, gubernur kelahiran Surabaya ini mengimbau kepada Pasangan Calon (Paslon) Pilkada 2020 yang terpilih agar menahan diri apabila terpilih. Dia meminta supaya tidak ada perayaan apapun yang berpotensi mengundang kerumunan massa.

"Siapapun yang terpilih mohon syukuran dilakukan tidak dengan euforia. Jadi dikhawatirkan syukuran di pendukungnya, RT, RW syukuran," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.