Sukses

KPU Makassar Anggarkan Rp 3,83 Miliar untuk TPS Pilkada 2020

Nantinya, 2.395 TPS tersebut tersebar di 15 kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan untuk Pilkada 2020 ini.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar menganggarkan Rp 3,83 miliar untuk pembuatan 2.395 tempat pemungutan suara atau TPS.

Nantinya, 2.395 TPS tersebut tersebar di 15 kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan untuk Pilkada 2020 ini.

"Biaya pembuatan satu TPS Pilkada Kota Makassar 2020 memakan biaya Rp1,6 juta, sehingga total biaya untuk 2.395 TPS mencapai Rp3,83 miliar," ujar Ketua KPU Makassar Farid Wajdi, seperti dilansir Antara, Minggu (22/11/2020).

Menurut dia, anggaran pembentukan TPS itu sebesar Rp 1,6 juta digunakan untuk sewa tenda, sewa kursi, meja, dan tripleks papan pengumuman.

"Anggaran tersebut belum termasuk Alat Pelindung Diri (APD) dasar sesuai standar protokol kesehatan karena pilkada berlangsung di masa pandemi Covid-19, maka TPS wajib ada APD dasar," papar Farid.

Dia memaparkan, APD dasar itu meliputi sarung tangan plastik untuk pemilih, handsanitizer, peralatan tempat cuci tangan, tempat sampah, dan disinfektan untuk menyemprot TPS sebelum dimulai.

Sementara untuk petugas KPPS wajib mengenakan face shield dan masker. Selain itu, kata dia, disediakan juga masker cadangan jika ada pemilih yang tidak pakai masker dan satu stel hazmat di tiap TPS.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dua Biaya Besar Pilkada

Farid menambahkan, ada dua pembiayaan besar dalam pelaksanaan Pilkada 2020 ini.

"Pertama, biaya pembentukan 2.394 TPS mencapai Rp 3,83 miliar ditambah biaya ATK dan konsumsi, sehingga total mencapai Rp 6,214 miliar," jelas dia.

Sementara itu, Komisioner KPU Makassar Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Gunawan Mashar mengatakan, proses pemungutan suara kali ini berbeda dengan pemilihan-pemilihan sebelumnya karena harus disesuaikan standar protokol kesehatan.

"Sebelum pemungutan suara tujuh orang petugas bersiaga dan melakukan penyemprotan TPS dengan disinfektan," terang Mashar.

Sedangkan, lanjut dia, empat orang saksi dari empat paslon wali kota dan wakil wali kota serta satu pengawas dari Bawaslu menyiapkan kelengkapan APD dasar masing-masing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.