Sukses

Mendagri Ajak Influencer Bantu Tingkatkan Partisipasi Pemilih di Pilkada

Tito berharap, target partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020 juga bisa mencapai angka di atas 50 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengajak kaum milenial berpengaruh atau influencer di media sosial agar mau turut membantu pemerintah meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020.

"Kaum milenial semua bergerak, para influencer media sosial bergerak semua. Mainkan saja isu kemampuan daerah dalam menangani daerah masing-masing dan dampak sosial-ekonominya, itu menjadi isu sentral," ujar Tito dalam seminar daring bertema 'Apa yang Baru dari Pemilihan Umum di Masa Normal Baru' yang disaksikan di Jakarta, Sabtu malam 4 Juli 2020, seperti dilansir Antara.

Tito juga berharap, target partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020 juga bisa mencapai angka di atas 50 persen.

"Target partisipasi, ya jelas kami harapkan di atas 50 persen. Kalau bisa semakin tinggi, semakin baik," ujar Tito

Menurut penuturan Ketua KPU Arief Budiman, jumlah pemilih dalam Pilkada 2020 berdasarkan data 9 Juni adalah sekitar 106 juta orang (106.774.112 orang).

Dengan demikian, berarti target pencapaian partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020 yang diharapkan Mendagri adalah separuhnya yaitu di atas 53 juta orang (53.387.056 orang).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tito Sebut Pilkada 2020 Bisa Hidupkan Perekonomian Masyarakat

Sebelumnya, Tito Karnavian mengatakan dengan terselenggarakannya Pilkada 2020, maka UMKM dan dunia usaha pun ikut bergerak.

Hal ini dikatakan Tito mengingat sebanyak 40 persen anggaran pilkada akan digunakan untuk peralatan pilkada dan kebutuhan untuk menyesuaikan protokol kesehatan.

"Masker, hand sanitizer, tinta sabun, dan lainnya. Ini membuat UMKM dan dunia usaha menjadi bergerak juga," kata Tito di Jakarta, Senin 22 Juni 2020.

Karenanya, dia berharap ekonomi bisa bergerak dengan adanya Pilkada 2020 yang akan diselenggarakan 9 Desember mendatang. Sebab anggaran Pilkada akan menyebar ke daerah.

"Sebagian besar anggaran Pilkada ini yang ada di daerah maupun yang ada di APBN bukan jatuh ke satu instansi, tapi akan menyebar ke seluruh KPU daerah, bawaslu daerah, dan 60 persen digunakan untuk insentif penyelenggara," ungkap Tito.

Selain itu, dana pilkada juga akan digunakan untuk membuka lapangan kerja.

"304 ribu TPS lebih kurang petugasnya adalah 10. 10 dikali 304 ribu maka akan ada lapangan kerja sebanyak 3 juta lebih selama enam bulan," jelasnya.

Dengan itu, kata dia, masyarakat di dekat TPS tersebut daya belinyapun akan meningkat.

"Otomatis akan mereka membeli, menggunakan sebagai konsumsi rumah tangga, sehingga akhirnya ekonomi akan terstimulasi," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.