Sukses

Tepis Rumor Dukung Joswi, Partai Golkar Merapat ke PDIP di Pilkada Sukoharjo

Bendahara DPC PDIP Sukoharjo Wawan Pribadi mengatakan, komunikasi politik dengan parpol lain akan dilakukan setelah pilkada memasuki tahapan pencalonan secara resmi.

Jakarta - Partai Golkar tengah menjajaki koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pilkada Sukoharjo 2020. Arah koalisi ini memberi sinyalemen peta dukungan partai beringin kepada pasangan cabup dan cawabup, Etik Suryani dan Agus Santosa. 

Pasangan Etik-Agus (EA) diusulkan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP dan kini tinggal menunggu rekomendasi dari DPP.

Ketua DPD Partai Golkar Sukoharjo Giyarto mengatakan, dukungan terhadap pasangan EA dari tingkat daerah secara resmi sudah diserahkan ke DPD I Jawa Tengah. Daerah kini tinggal menunggu rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

"Golkar Sukoharjo mengusulkan EA. Sejauh ini kami juga tetap berkoalisi dengan PDIP. Karena koalisi dengan PDIP yang dijalin selama ini baik-baik saja," kata Giyarto soal Pilkada 2020 ketika dijumpai di Gedung DPRD Sukoharjo, Selasa (3/3/2020).

Hal ini sekaligus menepis rumor bahwa Partai Golkar mendukung pasangan Joko Paloma Santosa-Wiwaha Aji Santosa (Joswi) yang diusung Partai Gerindra dan PAN.

Giyarto justru mengaku bingung dengan kabar bergabungnya Partai Golkar dalam koalisi mengusung pasangan Joswi. Sejauh ini belum ada komunikasi apa pun dengan pasangan Joswi.

"Yang jelas kami tetap dengan PDIP melanjutkan koalisi lama," katanya.

Ditanya apabila rekomendasi DPP tidak sesuai usulan, Giyarto mengatakan akan menjalankan apa pun keputusan partai. Namun, dia menyakini DPP akan menerima usulan daerah dalam pilkada ini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rekomendasi DPP

"Kan yang tahu kondisi di daerah itu ya daerah. Jadi mungkin kami akan dipanggil DPP soal itu," katanya.

Bendahara DPC PDIP Sukoharjo Wawan Pribadi mengatakan, komunikasi politik dengan parpol lain akan dilakukan setelah pilkada memasuki tahapan pencalonan secara resmi.

Hingga kini partai berlambang banteng moncong putih masih menunggu rekomendasi dari DPP.

Wawan menuturkan berbagai kemungkinan masih terbuka lebar untuk menjalin koalisi. Namun, koalisi yang terjalin bukan koalisi sebagai pengusung calon bupati namun hanya sebagai partai pendukung.

"PDIP tetap sebagai pengusung calon dan partai lain hanya pendukung. Silakan saja kalau mau bergabung. Kami terbuka," katanya.

 

Simak berita Solopos.com lainnya di sini 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.