Sukses

Suharso Monoarfa: Jadi Calon Kepala Daerah Jangan Cari Untung

Dia menekankan bahwa PPP akan menerapkan prinsip politik tanpa mahar untuk mengantisipasi pelanggaran pilkada.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menekankan kepada bakal calon kepala daerah yang akan tampil dalam kontestasi Pilkada 2020 benar-benar untuk kepentingan rakyat, bukan karena mencari keuntungan ataupun karena tak memiliki pekerjaan lain.

"Terpenting mereka yang akan ikut pilkada itu mereka berjuang untuk kepentingan rakyat, kepentingan bersama dan publik," kata Suharso Monoarfa seusai membuka dan menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) VI PPP NTB di Kota Mataram, Sabtu (11/1/2020).

"Bukan ikut pilkada karena cari untung atau tidak ada pekerjaan lain. Akan tetapi, betul-betul pekerjaannya itu untuk mengabdi kepada masyarakat," imbuh dia.

Pria yang juga Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu menekankan bahwa PPP akan menerapkan prinsip politik tanpa mahar untuk mengantisipasi pelanggaran pilkada.

"Mahar politik tidak ada di PPP," katanya menegaskan seperti dikutip Antara.

Menghadapi Pilkada Serentak 2020, dia mendorong seluruh kader terbaik PPP ikut maju di pilkada. Kalau tidak ada kader, pihaknya tidak menutup mata untuk mendorong kader partai lain maju melalui PPP.

"PPP memiliki kader-kader terbaik dan tentunya kader yang paling utama didorong maju. Akan tetapi, kalau tidak ada, kader partai lain, asalkan benar-benar tujuan mereka untuk kepentingan masyarakat," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Optimistis Raih Kemenangan

Suharso Monoarfa pun optimistis menghadapi pilkada serentak di seluruh Indonesia, termasuk NTB, kader PPP akan meraih kemenangan.

"Kami harap keberhasilan kami di Pemilu 2019 tergambarkan di pilkada. Mudahan-mudahan PPP bisa menempatkan kader sebagai kepala daerah," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.