Sukses

Polda Jabar Kawal Ketat Pleno Rekapitulasi Suara Pilkada 2018

Kepolisian Daerah Jawa Barat mengawal rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara hasil Pilgub di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jabar pada Minggu, 8 Juli 2018.

Liputan6.com, Bandung Kepolisian Daerah Jawa Barat mengawal rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara hasil Pilgub di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jabar pada Minggu, 8 Juli 2018.

"Sejauh ini berjalan pilkada berjalan kondusif dan yang punya kewenangan sesuai UU untuk merekapitulasi itu KPU. Kita bersama TNI bertugas mengamankan pesta demokrasi ini," kata Kapolda Jabar Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto ditemui di sela-sela rapat pleno.

Menurut Agung, secara umum kondisi kamtibmas di Jabar bisa terpelihara dengan baik. Kondisi tersebut akan terus dipertahankan dengan meningkatkan kegiatan pengamanan.

Dia menjelaskan, dalam upaya penegakan hukum, seluruh jajaran Polda Jabar diperintahkan untuk menindak tegas penyebab gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Tim cyber kita memonitor, kalau ada potensi sara kita lakukan patroli. Kalau ada alat buktinya kita proses hukum. Tapi sampai sekarang belum ada," ujarnya.

Dalam menghadapi kemungkinan terjadi gangguan kamtibmas dalam penyelenggaraan rapat pleno KPU, pihaknya menurunkan 672 personel dibantu 90 personel TNI, 361 personel Polrestabes Bandung dan 70 personel dari instansi terkait.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, pengamanan tampak dibagi menjadi empat ring yang dijaga ratusan personel gabungan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KPU Minta Semua Pihak Ikhlas

Sementara itu Komisioner Komisi KPU RI, Pramono mengapresiasi tingkat kepemilihan masyarakat pada Pilgub dan Pilkada Serentak 2018 di 16 Kabupaten Kota di Jawa Barat meningkat 71 persen.

Pramono mengatakan, persentase tersebut masih jauh dari target nasional yang menginginkan penggunaan hak suara di 2018 mencapai 73 persen.

"Dari segi partisipasi nasional memang belum memenuhi target, tapi dari yang ada harus diapresiasi," ujar Pramono.

Menurut dia, dilihat dari target nasional memang kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak suaranya di pemilihan umum baik kepala daerah maupun legislatif, masih kurang. Namun, lanjut Pramono, kesadaran berpolitik masyarakat di tingkat daerah perlahan naik.

"Ada kecenderungan menurun, tapi di daerah ada kenaikan, Jawa Barat dari 63 persen pada 2013, sekarang 71 persen di 2018, sekarang capaiannya bukan main, dari upaya yang dilakukan teman-teman itu harus kita apresiasi," ucapnya.

Selain KPU Jawa Barat, pihaknya juga berterima kasih kepada Bawaslu dan aparat Polri dan TNI yang ikut serta menjaga situasi dinamika politik di Jawa Barat tetap kondusif. "Terima kasih sudah mengawal," kata dia.

Selain itu, Pramono juga berterima kasih kepada empat pasangan calon di Pilgub Jabar telah mengedapankan persaingan sehat.

Meski dinamika politik masih panas, Pramono mengingatkan kepada tim pemenangan dan para calon untuk menjaga sportivitas dalam menyikapi hasil penghitungan suara nanti.

"Telah berkompetisi sehat, rivalitas politik yang ada bisa dijaga dengan kondisi baik. Kita bangun sportivitas untuk menerima hasilnya, ada persaingan, konstenstasi, tapi yang penting itu harus ada spirit sportivitas," tegasnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.