Sukses

Doa Kiai Muhammadiyah untuk Puti Guntur Soekarno

Kiai Mukhid berdoa dan titip pesan kepada Puti Guntur Soekarno, jika nantinya menjadi seorang pemimpin itu harus amanah dan merakyat.

Liputan6.com, Jombang - Penasihat PD Muhammadiyah Jombang KH Abdul Mukhid Djaelani mendoakan dan memberikan wejangan langsung mengenai kepemimpinan kepada calon wakil gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno.

Hal itu disampaikannya ketika Puti hadir menjalin silaturahmi dan meminta doa restu pada tokoh Muhammadiyah tersebut.

Kiai Mukhid berdoa dan titip pesan kepada Puti Guntur Soekarno, jika nantinya menjadi seorang pemimpin itu harus amanah dan merakyat.

"Berdoa untuk Bung Karno, Guntur Soekarno, dan Puti Guntur Soekarno, semoga tetap menjaga toleransi, tidak melihat itu siapa pun (etnis, budaya, dan agama) dari golongan manapun," ujar Kiai Mukhid di sela bertemu Puti, Senin (11/6/2018).

Sementara itu, Puti mengaku silaturahmi dengan KH Mukhid sangat perlu. Sebab, dirinya sebagai anak muda harus mendengarkan arahan dan nasihat orangtua.

Terutama, kata Puti, mengenai pembangunan Jawa Timur kedepannya itu seperti apa dan bagaimana. Serta nasihat jika dirinya menjadi pemimpin mendampingi calon gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul haruslah amanah dan mencintai rakyatnya.

"Pemimpin yang amanah dan mencintai rakyatnya. Itu doa yang saya dapat dari Kiai Mukhid saat bertemu dengannya," ucap Puti Guntur Soekarno.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dapat Banyak Nasehat

Selain itu, Puti juga mendapat nasihat dari KH Mukhid. Jika ke depannya menjadi seorang pemimpin, Puti harus menerima masukan.

"Seperti sama halnya yang dilakukakan pada sosok Presiden pertama RI Ir Soekarno, mau mendengarkan nasihat dari para kiai, ulama, dan tokoh agama," kata Puti.

Karena dari nasihat itu, lanjut Puti, nantinya juga untuk kepentingan kemaslahatan umat.

"Apalah artinya dari sebuah nama, jabatan. Jika tidak amanah. Karena, saat orang meninggal tidak akan membawa apa-apa. Itu pesan dan amanah dari Pak Kiai," pungkas Puti.

 

Reporter : Bruriy Susanto

Sumber  : Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.