Sukses

Survei LSI Denny JA: Dodi-Giri Teratas, Aswari-Irwansyah Terendah

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan pertarungan politik pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel berlangsung ketat.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan pertarungan politik pada Pilkada Sumsel 2018 berlangsung ketat. Meski begitu, pasangan nomor urut 4 Dodi Reza Alex-Giri Ramandha Kiemas berpeluang unggul dibanding tiga paslon lain.

Hasil survei LSI Denny JA yang digelar 1-5 Juni 2018, elektabilitas putra Gubernur Sumsel Alex Noerdinhl sebesar 27,7 persen. Lalu, disusul paslon nomor urut 1 Herman Deru-Mawardi Yahya (HDMY) dengan 23,2 persen, nomor urut 3 Ishak Mekki-Yudha Mahyudin 18,4 persen, dan terakhir nomor urut 2 Saifuddin Aswari Rivai-Muhammad Irwansyah yang hanya sebesar 8,6 persen.

Survei dilakukan terhadap seribu responden dengan metode multistage random dan margin of error 3,16 persen. Sedangkan swing voter masih cukup tinggi, yakni 22,1 persen.

Peneliti senior LSI Denny JA, Rully Akbar mengatakan, dukungan terhadap Dodi-Giri meningkat sejak Oktober 2017 atau belum berpasangan di angka 17,7 persen. Lalu, pada Februari 2018 meningkat drastis menjadi 25,6 persen, Mei 2018 25,5 persen, hingga saat ini mencapai 27,7 persen.

Penurunan dukungan justru terjadi di paslon HDMY. Pada Oktober 2017, Herman Deru mendapat dukungan 32,6 persen, dan mulai turun sejak berpasangan dengan Mawardi Yahya pada Februari 2018 di angka 25,1 persen. Elektabilitas paslon ini terus merosot di titik 24,8 persen pada Mei 2018, dan 23,2 persen pada awal Juni 2018.

"Dilihat dari survei terhangat, paslon Dodi-Giri unggul, elektabilitasnya meningkat terus dan diambang kemenangan. Justru paslon HDMY yang turun, sedangkan perubahan elektabilitas dua paslon lain tidak begitu signifikan," ungkap Rully di Palembang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beberapa Faktor

Menurut dia, elektabilitas Dodi-Giri naik karena beberapa faktor. Diantaranya, masyarakat puas dengan kepemimpinan Gubernur Sumsel Alex Noerdin selaku ayah Dodi Reza, masih muda, dan program kerja yang ditawarkan cukup menjanjikan karena melanjutkan program yang sudah ada.

"Secara tidak langsung, Dodi masih berasosiasi dengan Pak Alex dan masyarakat masih menginginkan program dilanjutkan," ujarnya.

Sementara elektabilitas paslon HDMY tergerus karena isu-isu lama yang kembali dipopulerkan. Semisal, dugaan kasus skandal Herman Deru dengan pembantunya beberapa tahun lalu, penangkapan mantan Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiadi yang merupakan putra Mawardi Yahya karena kasus narkoba, dan dugaan ijazah asli tapi palsu milik Mawardi yang kembali mencuat di permukaan.

"Masyarakat tidak begitu mengenal soal program, tetapi soal personal atau pribadi yang menyangkut paslon HDMY langsung mengena di masyarakat, pengaruhi sangat besar," kata dia.

Dia menambahkan, jika trend Dodi-Giri terus menanjak, paslon ini tak terbendung lagi untuk memenangkan Pilgub Sumsel. Hal inilah yang perlu dilakukan oleh paslon lain untuk mematahkan trend Dodi tersebut.

"Secara umum, yang berpeluang menang adalah paslon Dodi-Giri dan HDMY, tetapi tidak menutup kemunculan paslon Ishak Mekki-Yudha karena selisihnya tak lebih dari empat persen," tuturnya.

 

Reporter: Irwanto

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.