Sukses

Diserang Edy Sebagai Pencari Kerja, Djarot Dinilai Justru Diuntungkan

Para kandidat gubernur di Pilkada Sumut seharusnya lebih mengedepankan perang gagasan yang sifatnya lebih objektif.

Liputan6.com, Medan - Serangan yang bersifat personal terhadap pasangan calon di Pilgub Sumut 2018 tidak lagi efektif untuk menurunkan elektabilitas mereka. Sebaliknya, hal ini justru dapat berbalik menjadi hal yang menguntungkan sosok tersebut.

Demikian disampaikan pengamat politik Kota Medan, Bakhrul Khair Amal menanggapi pernyataan calon gubernur nomor urut 1 Edy Rahmayadi yang menyebut calon gubernur nomor urut 2 Djarot Syaiful Hidayat sebagai sosok pencari kerja di Sumatera Utara.

"Jelang pencoblosan seperti sekarang isu yang masih mengedepankan identitas secara pribadi sudah tidak efektif lagi," kata Bakhrul, Kamis (7/6/2018).

Mantan komisioner KPU Medan ini menjelaskan, para kandidat gubernur saat ini seharusnya lebih mengedepankan perang gagasan yang sifatnya lebih objektif. Hal ini mengingat masa pencoblosan Pilgub Sumut akan berlangsung dalam 20 hari ke depan.

"Masyarakat Sumut ini sangat rasional. Kalau mendekati hari H masih serangan personal yang dikedepankan, maka akan membuat masyarakat antipati. Antipati kepada si penyerang, karena dinilai jauh dari etika kesopanan," ujarnya.

Bakhrul menyebutkan, cara berpikir masyarakat Sumatera Utara khususnya Kota Medan dalam memandang agenda Pilgub Sumut tidak dapat lagi dipengaruhi dengan mengedepankan hal-hal yang bersifat subjektif, seperti serangan-serangan terhadap personal. Upaya mempertajam isu-isu kedaerahan menurutnya tidak lagi efektif karena masyarakat Sumut sangat heterogen.

"Artinya setiap orang saling memiliki keterikatan baik suku maupun agama dengan siapa saja yang menjadi kandidat. Nah persoalannya ikatan kekerabatan karena kesamaan suku misalnya itu juga masih sangat lekat dengan masyarakat," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam acara buka puasa bersama wartawan Rabu 6 Juni 2018, Edy Rahmayadi yang berpasangan dengan Musa Rajekshah menyebut rivalnya, Djarot Saiful Hidayat sebagai orang yang sedang mencari kerja di Sumut.

“Saya sudah bilang ke Djarot, jangan ganggu kami. Kalau mau melamar kerja, silakan. Orang Sumut welcome. Tapi, kalau mau memecah belah, saya akan libas,” ujar Edy.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.