Sukses

Pastika: Karpet Merah Terbentang bagi Cagub Bali Terpilih

Gubernur Bali Made Mangku Pastika berjanji akan membantu pemimpin terpilih dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

Liputan6.com, Denpasar - Karpet merah akan dibentangkan di kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali kepada pasangan calon (paslon) yang terplih sebagai gubernur dan wakil gubernur di Pilkada 2018.

"Saya sayang semuanya. Saya katakan kedua pasangan calon adalah putra terbaik Bali. Siapapun jadi, saya bentangkan karpet merah di kantor dan saya kasih kantor untuk saya bantu nyusun RPJMD," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di sela-sela memberikan klarifikasi di kantor Bawaslu Bali, di Denpasar, Kamis, 24 Mei 2018, yang dilansir Antara. 

Pastika juga berjanji akan membantu pemimpin terpilih dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) agar tidak sampai melenceng dari RPJMN dan cocok dengan RPJMD kabupaten/kota.

Menurut orang nomor 1 di Bali itu, meskipun APBD Bali cukup besar, yaitu Rp 6,5 triliun, tetapi belanja dan dana yang dialokasikan untuk hibah dan bantuan sosial (bansos) juga tinggi.

"Kami harus memikirkan hibah yang difasilitasi dewan. Belum lagi untuk Sad Kahyangan, KONI, PMI, PKK, BK3S, dan berbagai komisi di daerah. Semua harus dibayar. Kemana cari duitnya, saya pusing juga mikirnya," ujar Pastika.

Pengeluaran tersebut belum termasuk untuk hibah-hibah yang lainnya, dan proposal yang dibawa oleh masyarakat yang harus ditampung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Umbar Janji

Oleh karena itu, Pastika mengaku pesimistis kalau janji salah satu pasangan calon, yaitu pasangan nomor urut 2, Mantra-Kerta akan memberikan bantuan setiap Desa Pakraman sebesar Rp 500 juta, untuk sekitar 1.500 desa dapat direalisasikan.

"Sekarang itu kalau main janji, besok tidak ditepati, akan jadi masalah. Jadi, hitung dulu yang benar, jangan sekadar berjanji. Ini rakyat kita kadang-kadang tidak mengerti penyusunan anggaran," katanya.

Struktur anggaran daerah, lanjut Pastika, harus disusun berdasarkan regulasi yang tidak bisa seenaknya dikurangi. Persoalannya, tidak semua mengetahui dan rakyat juga dikhawatirkan tidak mengetahui.

 

Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.