Sukses

Debat Pilkada Jabar Ricuh Bikin Deddy Mizwar Tak Bernafsu

Kericuhan debat Pilkada Jabar dipicu pernyataan calon nomor urut tiga, Sudrajat, yang menyinggung soal ganti presiden.

Liputan6.com, Jakarta - Kandidat Gubernur Jawa Barat nomor urut 4 Deddy Mizwar sempat enggan melanjutkan segmen terakhir debat publik Pilkada Jabar karena adanya keriuhan di ruang debat di Bandung, Senin, 14 Mei 2018 malam. Kericuhan dipicu pernyataan calon nomor urut tiga, Sudrajat yang menyinggung soal ganti presiden.

"Saya kurang bernafsu karena melihat istri saya ketakutan," ujar Deddy Mizwar.

Deddy yang saat itu mendapat giliran menyampaikan pesan penutup debat publik terpaksa harus menunda sementara pernyataannya.

Ia pun melihat istrinya, Giselawati Mizwar, yang tampak ketakutan. Deddy kemudian mencoba menenangkan dengan mendatangi istrinya yang duduk di kursi penonton.

Setelah massa tenang, ia pun kembali ke atas panggung dan menyampaikan pernyataan terakhir debat publik. "Ikan tongkol. Nanti silakan Kang Dedi yang melanjutkan," kata Deddy seperti dilansir Antara, Selasa (15/5/2018).

Pernyataan tersebut langsung mendapat respons dari para pendukung yang menertawai pernyataannya. "Tuh kan kalau pesannya ikan tongkol mah jadi diam semua," kata Deddy Mizwar berkelakar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab Ricuh

Pernyataan akhir kandidat Gubernur Jawa Barat nomor urut tiga Sudrajat pada debat publik ketiga Pilgub Jabar di Depok memicu emosi pendukung pasangan lain karena menyinggung soal ganti presiden.

Sudrajat saat menyampaikan pesan penutup dalam debat yang diselenggarakan di Universitas Indonesia, Senin malam, mengatakan, apabila pasangan Asyik memenangi Pilgub Jabar 2018, maka pada 2019 bisa mengganti presiden.

"Asik menang 2019 kita akan mengganti presiden," ujar Sudrajat dalam debat yang disiarkan langsung melalui sebuah stasiun televisi itu.

Pernyataan Sudrajat tersebut diikuti dengan langkah wakilnya, Ahmad Syaikhu, yang membentangkan kaus yang bertuliskan "Gubernur 2018 Asyik, 2019 ganti presiden".

Hal yang dilakukan pasangan Asyik menyulut emosi dari pendukung pasangan lain hingga suasana ruang debat menjadi riuh. Akibatnya, giliran untuk Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi menyampaikan kata akhir pun tertunda.

Pasangan calon nomor urut dua, pasangan Hasanah yang diusung PDIP, pun ikut bereaksi untuk menenangkan pendukungnya.

"Tenang-tenang nanti kita bereskan, di belakang ada KPU," kata Hasanuddin.

Setelah massa berhasil ditenangkan, pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi pun bisa menyampaikan pesan penutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.