Sukses

Wayan Koster Siapkan Rumah Layak Huni di Bali

Calon Gubernur Bali nomor urut satu Wayan Koster menyiapkan program rumah layak huni bagi masyarakat miskin.

Liputan6.com, Denpasar - Calon Gubernur Bali nomor urut satu Wayan Koster menyiapkan program rumah layak huni bagi masyarakat miskin jika nanti berhasil memenangkan Pilkada Bali 2018.

"Syaratnya sederhana, hanya memiliki tanah saja. Jadi, bagi keluarga tidak mampu karena tidak punya biaya dan hanya punya lahan saja, ayo kita bangun rumah. Biayanya ditanggung pemerintah nanti," ujar Koster di Denpasar, seperti dilansir Antara, Kamis (26/4/2018).

Sedangkan untuk besaran biaya yang akan digelontorkan oleh pemerintah, lanjut dia, sebesar Rp 50 juta untuk satu unit rumah.

"Silakan bangun rumahnya, dananya kita bantu Rp50 juta. Syaratnya asal warga punya lahannya," ucap Koster.

Skema lain yang ditawarkan olehnya, bagi warga yang telah memiliki hunian adalah melalui program bedah rumah agar semakin layak untuk ditinggali.

Menurut Koster yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati atau Ace, kucuran dananya sebesar Rp 50 juta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Semua Bisa Ikut

Koster mengatakan, bagi warga yang telah mengikuti program bedah rumah pada masa kepemimpinan Made Mangku Pastika dengan anggaran sebesar Rp 30 juta, maka bisa mengajukan kembali kepada Pemprov Bali untuk mendapatkan sisa anggarannya sebesar Rp 20 juta.

"Bagi yang belum mengajukan bedah rumah, bantuannya dikucurkan Rp 50 juta. Bagi yang sudah dapat, silakan ajukan lagi, nanti dibantu sisanya yakni Rp 20 juta, karena dia kan sebelumnya sudah dapat bantuan bedah rumah senilai Rp30 juta," kata dia.

Koster menambahkan, dua program unggulan itu, baik program pembangunan rumah layak huni untuk warga miskin maupun program bedah rumah, nantinya akan dikelola oleh desa.

"Jadi, swakelola dananya. Tidak ada lagi tender dan kontraktor, langsung swakelola, gotong royong. Kalau pakai kontraktor pasti dia cari untung minimal 10 persen. Nanti bantuannya langsung ke desa agar terarah," paparnya.

Sedangkan bagi warga yang mau membantu juga dipersilakan.

"Misalnya kalau ada yang punya batu mau nyumbang, boleh, punya batako sedikit, boleh, pasir sedikit, silakan. Yang penting swakelola, gotong royong," tegas Koster.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.