Sukses

Sudirman Said: Masyarakat Jateng Sudah Dewasa Sikapi Kampanye Hitam

Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said menilai masyarakat Jateng sudah dewasa dalam menyikapi kampanye hitam.

Liputan6.com, Semarang - Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said menilai masyarakat Jateng sudah dewasa dalam menyikapi kampanye hitam yang ditujukan kepadanya pada Pilgub 2018 ini.

Hal tersebut diungkapkan Sudirman di Semarang, Jawa Tengah guna menanggapi sejumlah temuan spanduk kampanye hitam yang mengaitkannya dengan berdirinya khilafah di berbagai titik di Jateng.

"Masyarakat sudah lebih kritis, yang main fitnah terus akan dihukum masyarakat," ujar Sudirman Said seperti dilansir Antara, Jumat (20/4/2018).

Sementara, lanjut dia, calon kepala daerah yang terus melakukan pendidikan politik yang baik akan mendapat hati di masyarakat. Menurut Sudirman, kampanye hitam cenderung memecah belah masyarakat.

"Tidak ada hasilnya, malah mengganggu suasana masyarakat," tegas Sudirman Said yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Ida Fauziyah ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Temukan Dugaan Kampanye Hitam

Sebelumnya, PKS menemukan spanduk berisi kampanye hitam merugikan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sudirman Said-Ida Fauziyah mendukung berdirinya khilafah dengan logo PKS tersebar di berbagai titik di Jateng.

Juru bicara PKS Jawa Tengah Hadi Santoso menegaskan, partainya tidak pernah membuat serta memasang spanduk semacam itu.

Dia menjelaskan, spanduk yang terpasang di berbagai titik di Jawa Tengah itu bertuliskan Tegakkan Jateng Berkhilafah Dengan Memilih Sudirman Said-Ida Fauziyah.

Disamping kanan tulisan tersebut terdapat lambang PKS, sementara di sebelah kirinya terdapat gambar Sudirman Said dan Ida Fauziyah. Spanduk-spanduk berisi fitnah tersebut ditemukan di sejumlah titik di kawasan Pantura Jawa Tengah.

"Kami sangat menyesalkan kampanye hitam yang disebarkan secara masif, terstruktur dan sistematis ini," jelas Hadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.