Rayuan Nurdin Halid untuk Pemilih dalam Debat Pilkada Sulsel 2018

Liputan6.com, Makassar - Pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) berupaya meyakinkan rakyat Sulsel lewat acara debat yang berlangsung Rabu malam.

Dalam segmen pernyataan penutupan debat publik kandidat Pilkada Sulsel yang berlangsung di ruang Sandeq Ballroom, Hotel Clarion, Makassar, Cagub Sulsel Nurdin Halid memperkenalkan kepada publik jika programnya yang paling pro-rakyat dibandingkan dengan paslon rivalnya.

Ketua Kordinator Bidang Pratama Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar itu menyebutkan kehadirannya di Pilgub Sulsel 2018 untuk mengabdi dengan visi melakukan perubahan melalui pembaharuan kepemimpinan guna membawa Sulsel ke masa depan yang lebih baik.

"Kita punya visi untuk melakukan perubahan yang hanya bisa dilakukan melalui pembaharuan. Kita ingin mengubah Sulsel ke depannya harus jadi lebih baik," tegas Nurdin, Rabu 28 Maret 2018 malam.

Salah satunya dengan menyiapkan empat kartu 'sakti' yang dapat dimanfaatkan oleh warga Sulsel ke depan. Keempat kartu tersebut yakni Kartu Sulsel Baru, Kartu Anak Pintar, Kartu Anak Sehat, dan Kartu Mahasiswa Cerdas.

"Kartu Sulsel Baru ini akan bermanfaat untuk seragam sekolah gratis, pelayanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit hanya dengan KTP, bantuan modal tanpa bunga bagi usaha mikro dan kecil, bantuan perumahan murah, dana tunai untuk ibu hamil dan lansia," urai Nurdin.

Adapun Kartu Anak Pintar dan Kartu Anak Sehat akan melayani dana tunai bagi siswa dalam pemenuhan bantuan pendidikan dan gizi anak. Selanjutnya, Kartu Mahasiswa Cerdas untuk melayani bantuan biaya pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari kalangan keluarga kurang mampu.

Karena itu, Ketua Dewan Koperasi Indonesia tersebut mengimbau kepada seluruh rakyat Sulsel agar benar-benar bijak dalam menentukan pilihan. Sebab, keputusan tersebut akan berdampak pada kondisi Sulsel lima tahun ke depan.

"Rakyat Sulsel gunakanlah hati nurani untuk memilih pemimpin yang tegas, merakyat, dan religius," Nurdin Halid menandaskan.