Sukses

Indo Barometer: Edy Rahmayadi dan Djarot Saiful Hidayat Saling Salip

Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil temuannya terkait elektabilitas kandidat di Pilgub Sumatera Utara 2018. Hasilnya, Edy Rahmayadi dan Djarot Saiful Hidayat saling salip.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil temuannya terkait elektabilitas kandidat yang bertarung di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2018. Dari hasil temuan tersebut, elektabilitas Edy Rahmayadi dan Djarot Saiful Hidayat saling salip.

Jika pertanyaan dilakukan secara terbuka, nama Edy memperoleh angka 22,8 persen, unggul tipis di atas pesaingnya Djarot yakni 21,5 persen. Sementara JR Saragih hanya memperoleh angka 8,1 persen.

"Saat survei memang masih ada nama JR Saragih karena waktu itu kasusnya masih naik turun," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (23/3/2018).

Sebaliknya, ucap Qodari, saat pertanyaan dilakukan secara tertutup, nama Djarot berada di posisi teratas dengan angka 27,8 persen. Sementara nama Edy Rahmayadi terus menempel di bawahnya dengan angka 27,4. Sedangkan nama JR Saragih masih berada jauh di bawah kedua kandidat tersebut, yakni hanya 9,8 persen.

"Jadi persaingan di Sumatera Utara saat survei ini amat sangat ketat. Kita tidak tahu siapa yang akan menang nantinya," ujar Qodari.

Survei ini dilakukan Indo Barometer pada rentang waktu 4-10 Februari 2018 dengan cara wawancara terhadap 800 responden. Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Seperti diketahui, pasangan Jopinus Ramli Saragih-Ance Selian tidak memenuhi syarat (TMS) sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut di Pilkada 2018. KPU memutuskan JR Saragih tidak memenuhi syarat legalisir ijazah yang ditetapkan Bawaslu Sumut.

Kemudian, Tim Sentra Penegakkan Hukum Terpadu menetapkan Bupati Simalungun itu sebagai tersangka. Politikus Partai Demokrat tersebut diduga menggunakan surat palsu sebagai dokumen persyaratan saat mendaftar sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.