Sukses

Aksi Djarot Racik Kopi di Lopo Pasar Gunung Tua

Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Syaiful Hidayat berkampanye di kawasan Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel).

Liputan6.com, Padang Bolak - Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Syaiful Hidayat berkampanye di kawasan Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel). Ia menyempatkan diri singgah ke lopo (warung) kopi yang berada di Pasar Gunung Tua, Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara.

Djarot disambut hangat pemilik warung kopi dan warga yang ada di sana. Dengan ramah, Djarot menyapa warga sambil berbincang santai hingga melayani permintaan foto bersama.

Dia juga menyapa pemilik lopo kopi dan meminta izin untuk membuat kopi sendiri. "Izin, tidak apa-apa saya buat sendiri kopinya ya, Bu," ucap Djarot Syaiful Hidayat meminta izin kepada pemilik warung, Jumat (9/3/2018).

Bagi pasangan Sihar Sitorus dalam pilkada ini, membuat kopi sendiri sudah menjadi kebiasaan baginya. Bahkan, Djarot mengaku dirinya adalah penikmat kopi. Dengan komposisi dua sendok kopi dan satu sendok gula, setiap hari Djarot membuat kopi di rumahnya.

Sebelum mampir di warung kopi tersebut, Djarot menyempatkan diri takziah (melayat) di rumah duka relawan dari organisasi Ikatan Pemuda Karya (IPK) Paluta yang meninggal dunia akibat terjatuh saat memasang spanduk di Kota Gunung Tua.

"Kita berharap, semoga almarhum ditempatkan di sisi-Nya. Keluarga yang ditinggal senantiasa ikhlas, tawakal, tabah dan sabar," pesan Djarot Syaiful Hidayat kepada keluarga almarhum.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Warga Komentari Sandal Djarot

Dalam kujungannya ke sejumlah daerah di Sumut, Djarot selalu berpenampilan sangat sederhana. Mantan Gubernur, Wakil Gubernur DKI Jakarta dan mantan Bupati Blitar ini kerap mengenakan setelan pakaian kemeja, celana panjang, sepatu tanpa kaus kaki, dan sesekali mengenakan sandal jepit.

Penampilan sederhana Djarot Syaiful Hidayat ini terlihat sangat kunjungan silaturahminya di tengah-tengah masyarakat Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel).

"Pak Djarot tidak pakai sepatu, tapi pakai solop (selop/sandal jepit)," kata seorang warga Gunung Tua, Sosa, Padang Lawas, Nahar Harahap, Kamis (8/3/2018).

Pada Rabu, 7 Maret, ibu-ibu juga sangat tertegun melihat kesederhanaan calon Gubernur Sumatera Utara tersebut. "Duh, Pak Djarot pakai solop warna merah," ucap seorang ibu usai mengalungkan bunga menyambut kehadiran calon Gubernur Sumut tersebut di Desa Trans PIR Sosa Unit VI, Kecamatan Hutaraja Tinggi, Kabupaten Palas.

Djarot disambut meriah dengan musik gamelan di desa tersebut. Tari tradisional kuda kepang dan selawat dari ibu-ibu perwiratan Nurhasanah juga memeriahkan kedatangan Djarot.

Dalam kesempatan itu, Djarot menyampaikan terima kasih karena diberi keberkahan hingga bisa bersilaturahmi dan bertatap muka dengan masyarakat se-Tabagsel, yakni mulai dari Tapanuli Selatan, Padang Sidempuan, Padang Lawas, dan Padang Lawas Utara.

Djarot mengaku tertegun, ketika dirinya dicegat masyarakat saat hendak memasuki gerbang masuk PIR Trans VI, Padang Lawas (Palas). "Pak, tolong, jalannya dibangun," ujar warga pada kepada Djarot saat itu.

Djarot menjawab, persoalan jalan rusak selesai dalam lima tahun. Sekarang, bagaimana caranya? "Insyaallah. Apabila APBD dikelola dengan baik, tidak korupsi, perbaikan jalan pasti terealisasi dengan kualitas baik. Pemborongnya diawasi, jangan dikorupsi," ungkap Djarot.

 

3 dari 3 halaman

Sihar Sitorus Sumbang Buku

Berbeda dengan Djarot, calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Sihar Sitorus menyempatkan diri berkunjung ke Perpustakaan Prof Lafran Pane di Sipirok. Dalam kunjungannya, Sihar menyumbangkan buku-buku. Sumbangan buku diharapkan dapat memperkaya literasi yang ada di perpustakaan daerah tersebut.

Cawagub nomor urut dua tersebut mengatakan, Prof Lafran Pane berperan besar dalam pengembangan gerakan mahasiswa. Terlebih, Prof Lafran Pane sosok yang mengedepankan pemahaman nasionalis untuk membangun gerakan kebangsaan yang menyejahterakan masyarakat umum.

Sihar yang maju mendampingi Djarot Saiful Hidayat di Pilgub Sumut 2018 ini menjelaskan, setiap generasi harus menyelesaikan gerakan Lafran Pane. Sebagai tokoh yang membangun gerakan kebangsaan berdasarkan agama Islam.

"Hal yang paling mendasar adalah, mengajak masyarakat belajar bersama dalam pengembangan kehidupan, toleransi dan kebersamaan membangun bangsa sebagaimana hal tauladan dari Lafran Pane," sebut Sihar.

Di sela-sela pemberian buku tersebut, Sihar sempat menyapa anak-anak yang berkerumun di sekelilingnya. Sihar membangun keakraban dengan anak-anak tersebut. Di tengah canda tawa dan anak anak, cawagub yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut menanyakan kepada mereka, apakah mereka tahu Pancasila dan lima sila di dalamnya. Anak-anak itu pun serentak menyebutkan satu persatu sila itu.

"Ini sangat bagus, dan harus terus diperjuangkan, agar mereka memiliki sifat nasionalis, sebagaimana para pendahulu kita," ucapnya.

Bagi warga di Desa Pangurabaan, Kecamatan Sipirok, Sihar bukanlah orang asing. Sihar yang juga keturunan Pane memiliki ikatan kekerabatan yang sangat dekat dengan keluarga Pane di desa asal Lafran Pane tersebut. Bahkan kedekatan kekerabatan itu sudah dibangun sejak almarhum orangtua Sihar Sitorus yakni DL Sitorus.

"Jadi kalau hari ini dia menyumbangkan buku di perpustakaan ini, sebelumnya sudah banyak juga yang disumbangkan keluarga Sihar. Bahkan puluhan orang sudah berangkat naik haji dan umrah oleh keluarga Sihar Sitorus," terang salah satu warga, Riadi Pane.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.