Sukses

Warga Dayak Berkomitmen Sukseskan Pilkada Kaltim

Sementara itu, komunitas Suku Dayak menggelar prosesi adat Telun Lekuuq sebagai penghormatan bagi Kapolda Kaltim.

Liputan6.com, Balikpapan - Panglima Komando Pengawal Pusaka Adat Dayak Borneo, Abriantinus menyebutkan, tugas polisi sangat berat dalam memikul tanggung jawab keamanan dan ketertiban di Kalimantan Timur. Apalagi, diserahi mandat mengamankan seluruh prosesi Pilgub Kaltim yang digelar Juni 2018.

Sebagai etnis asli Kalimantan, Abriantinus menyebutkan, komunitas Suku Dayak punya kepentingan dalam menjamin kesuksesan serta keberlangsungan pelaksanaan Pilkada Kaltim.

Menurutnya, kondusivitas suatu wilayah berdampak langsung terhadap pembangunan maupun pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

"Kami harus membantu polisi dalam menjaga kondusitas kawasan selama keberlangsungan Pilgub Kaltim. Jangan suasana kondusif di Kaltim rusak adanya isu SARA dan berita bohong," ujar Abriantinus di Mapolda Kaltim, Rabu (7/2/2018).

Abriantinus mengajak seluruh kandidat calon kepala daerah agar bersama sama menjaga keamanan pilgub Kaltim mendatang. Setidaknya, masing masing kandidat menggelar kampanye bermartabat agar tidak mengorbankan kerukunan masyarakat di Kaltim.

"Semua pihak harus menjaga diri, tidak melakukan kampanye yang akan merugikan Kaltim," tutur dia.

Prosesi Adat untuk Kapolda Kaltim

Sementara itu, komunitas Suku Dayak menggelar prosesi adat Telun Lekuuq sebagai penghormatan bagi Kapolda Kaltim Inspektur Jenderal Priyo Widyanto yang sebulan menjabat. Prosesi adat juga dimaksudkan agar jenderal bintang dua ini menjadi penganyom yang adil di pelaksanaan pilgub Kaltim pada Juni nanti.

"Agar Kapolda Kaltim bisa menjadi cerminan seluruh suku bangsa di Kaltim," kata Tetua Suku Dayak Long Apari Mahakam Ulu, Yustinus Ibau Ulu di Mapolda Kaltim.

Prosesi adat dimulai dengan tradisi pelemparan beras ketan dilaburi daun pandan ke sebagian badan Kapolda Kaltim. Pimpinan suku Tunjung Benuaq ini juga mengayun – ayunkan mandau ke sekeliling tubuh pimpinan Polisi sebagai simbol mengusir kekuatan maupun roh jahat yang akan mengganggu.

Terakhir prosesi adat adalah pengukuhan Priyo Widyanto sebagai keluarga kehormatan Suku Dayak yang digelari Linge. Arti kata Linge dalam suku bahasa Dayak Tunjung Benuaq berarti suatu tokoh menjadi cerminan seluruh masyarakat dipimpinnya.

"Sebagai simbol diterimanya Kapolda Kaltim sebagai keluarga kehormatan Suku Dayak Kalimantan. Ditandai dengan pemasangan gelang tangan bagi Kapolda Kaltim," papar Yustinus.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengamanan Pilkada

Kapolda Kaltim Priyo Widyanto menegaskan profesional dan tidak berpihak dalam mengawal pelaksanaan pilgub Kaltim. Dia juga menjaga keberimbangan hukum tanpa memandang status maupun golongan sosialnya.

"Semua sama di mata hukum, tidak ada yang berbeda. Komitmen kami sudah jelas sejak dulu hingga sekarang," tegas dia..

Hal ini terkait dengan pencalonan mantan Kapolda Kaltim Irjen (Purn) Safaruddin yang menjadi salah satu calon wakil gubernur di Pilkada Kaltim berpasangan dengan Rusmadi Wongso. Pasangan ini diusung oleh PDIP dan Hanura.

Empat bulan jelang pencoblosan, Polisi mempersiapkan 2/3 kekuatan gabungan terdiri pasukan Brigadir Mobil, Sabhara, dan Polresta setempat. Pasukan Kodam Mulawarman juga bisa menjadi alternatif pilihan guna membekap kekuatan dimiliki Polri.

Priyo mengapresiasi dukungan masyarakat dalam membantu tugas pengamanan pilgub Kaltim. Keterlibatan seluruh unsur masyarakat, menurutnya semakin mempermudah pengamanan nanti.

4 Pasangan Calon

Sebelumnya, KPU Kaltim telah menetapkan 4 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Pertama, Isran Noor - Hadi Mulyadi yang diusung Gerindra, PKS dan PAN. Kedua, pasangan Andi Sofyan Hasdam dan Nusyirwan yang diusung Golkar dan Nasdem.

Tiga, pasangan Rusmadi Wongso dan Safaruddin yang diusung PDI Perjuangan dan Hanura. Empat, pasangan Syaharie Jaang - Awang Ferdian Hidayat diusung Demokrat, PKB, dan PPP.

Namun, cawagub Nusyirwan meninggal dunia dan digantikan oleh Rizal Effendi. Rizal Effendi bersama Andi Sofyan Hasdam kemudian mendatangi kantor KPU Kaltim dengan jalan kaki beserta ratusan pendukungnya dari rumah mendiang Nusyirwan Ismail pada Sabtu, 3 Maret 2018.

KPU Kaltim sudah menerima penyerahan berkas administrasi pendaftaran Rizal Effendi, tiga hari lalu. Rizal Effendi sedang menjalani pemeriksaan kondisi kesehatannya.

"Kami terima hasil pemeriksaan kesehatan Rizal Effendi," papar Komisioner KPU Kaltim Rusdiansyah.

Saat syarat administrasi dan kesehatan sudah ada. "Kami segera laksanakan pleno KPU Kaltim, langsung kami umumkan pencalonannya," imbuh dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.