Sukses

Kukurusukan, Jurus Blusukan ala Dedi Mulyadi

Masalah bencana alam banjir dan masalah kesehatan berupa banyaknya orang sakit menjadi perhatian khusus calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Liputan6.com, Karawang - Masalah bencana alam banjir dan masalah kesehatan berupa banyaknya orang sakit menjadi perhatian khusus calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Kedua masalah yang mendera masyarakat yang umumnya prasejahtera ini ia temukan selama 'kukurusukan' atau 'blusukan' di Kabupaten Karawang.

"Pertama masalah banjir. Banjir di Karawang terjadi setiap tahun. Ada wilayah langganan, ada juga yang pertama kali sejak 10 tahun terakhir," ungkap Dedi di Kantor DPD Partai Golkar Karawang, Kamis (22/2/2018).

Solusi atas masalah tersebut, kata Dedi, terlebih dahulu diperlukan penelitian terhadap tipologi daerah agar penyebab banjir dapat segera diketahui. Jika banjir disebabkan oleh faktor alam, dia berkeyakinan langkah penyelesaiannya pun harus berbasis alami.

Dedi Mulyadi mengusulkan rumah panggung sebagai salaDedi Mulyadisatu alternatif solusi penyelesaian masalah banjir. "Rumahnya harus dibangun dengan konsep panggung. Kalau daerah langgganan banjir, gak bisa kita punya rumah dari tembok," katanya.

Pemerintah, menurutnya, juga harus berperan aktif dalam melakukan pencegahan bencana yang kerap melanda sebuah wilayah.

Terkait masalah banyaknya orang sakit, Dedi Mulyadi menyebut perlu dibangun banyak rumah sakit. Hal ini karena jenis penyakit yang menjangkiti warga yang ia temukan rata-rata tergolong berat dan memerlukan penanganan khusus.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4 Rumah Sakit

Paling tidak, kata Dedi, diperlukan empat rumah sakit setara Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

"Pertama, di wilayah Garut, Ciamis, Tasik, Pangandaran dan Banjar. Kedua, di wilayah Indramayu, Cirebon, Majalengka dan Sumedang. Ketiga di wilayah Subang, Purwakarta, Karawang dan Bekasi. Keempat, di wilayah Bogor, Depok, Cianjur dan Sukabumi," ujarnya.

Keberadaan rumah sakit baru ini ke depan agar masyarakat tidak perlu mengantre di RSHS Bandung untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Pembagian tugas antar rumah sakit mulai dari kabupaten/kota sampai provinsi harus segera ditetapkan.

"Pemerintah kabupaten/kota dan provinsi harus sinergis menangani masalah-masalah itu. Jadi, kalau cukup ditangani di kabupaten/kota gak perlu nanti provinsi turun tangan," Dedi Mulyadi memungkas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.