Sukses

Cagub Herman Sindir Program Becak Anies-Sandi

Cagub Sumsel Herman Deru menyindir program Pemprov DKI Jakarta saat menggelar kampanye.

Liputan6.com, Palembang - Salah satu Calon Gubernur Sumatera Selatan (Cagub Sumsel), Herman Deru, menggelar kampanye di hari pertama dengan menyinggung salah satu program Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi)

Kampanye digelar di salah satu kafe di Jalan Diponogoro Kelurahan 26 Ilir Palembang. Herman Deru bertemu para pendukungnya dari kalangan generasi muda.

Saat memaparkan visi misinya jika terpilih menjadi Gubernur Sumsel, Herman Deru akan fokus pada pengurangan angka pengangguran di Sumsel.

Ketika membahas strateginya, pasangan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Mawardi Yahya ini, menyindir program Anies-Sandi untuk mengurangi angka pengangguran.

"Ini sesuai janji kami untuk membuka lapangan keja. Tapi tidak seperti di program becak di Jakarta. Saya bukan menolak becak, tapi ini tidak manusiawi,” ujarnya di depan para pendukungnya, Kamis (15/2/2018).

Dia mendukung jika angkutan becak yang sudah ada tetap dipertahankan. Terlebih becak yang sudah beroperasi di ibu kota DKI Jakarta yang dipimpin Anies-Sandi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rival Pilkada Sumsel

Namun, jika program becak masuk Jakarta kembali ditambah untuk membuka peluang kerja warga Jakarta, menurutnya bukan solusi yang terbaik.

Di Sumsel sendiri, Herman Deru melihat banyak potensi di sektor non formal yang bisa diterapkan. Terutama dengan melimpahnya Sumber Daya Alam (SDA) di Sumsel.

“Di masa Gubernur Sumsel Syahrial Oesman, provinsi ini merupakan lumbung pangan dan energi, kemana itu (sekarang),” ujarnya.

Herman Deru-Mawardi Yahya yang menjadi pasangan calon (paslon) nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumsel, harus bersaing ketat dengan rival terberatnya, Dodi Reza-Giri Ramandha Kiemas.

Meskipun persaingan Pilkada Sumsel baru saja dimulai, ternyata Herman Deru sudah pernah bergesekan dengan ayah Cagub Sumsel Dodi Reza, yaitu Gubernur Sumsel Alex Noerdin.

Perseteruan antara Gubernur Sumsel terjadi saat Herman Deru menyindir Dodi Reza yang baru menjadi Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) selama delapan bulan.

Belum genap menjabat selama satu tahun, Dodi Reza yang juga menjabat sebagai Presiden Sriwijaya Football Club (SFC) ini sudah mendapatkan 14 penghargaan.

 

 

3 dari 4 halaman

Ditegur Gubernur Sumsel

Herman Deru juga menyamakan dengan rapor sekolah, yang baru didapat nilainya setelah satu tahun mengenyam pendidikan.

Di hari penetapan sebagai paslon oleh KPU Palembang, pada hari Senin (12/2/2018), Herman Deru bertemu dengan Gubernur Sumsel di dalam pesawat terbang dari Jakarta.

"Saya dihampiri dan orang tuanya marah ke saya, karena menyindir soal penghargaan itu. Kalau saya sudah menjabat selama 10 tahun, wajar dapat penghargaan,” katanya.

Selain bersinggungan dengan Gubernur Sumsel secara langsung, Herman Deru juga menyindir janji kampanye Alex Noerdin yang dianggapnya banyak tidak ditepati.

Beberapa program Gubernur Sumsel yang dinilainya tidak sesuai dengan janji kampanye di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2013, yaitu program Sekolah Gratis dan Berobat Gratis.

“Tahun 2013 lalu, jika dua tahun tidak merealisasikan kuliah gratis, dia akan mengundurkan diri. Janjinya belum jalan, tapi dia tidak mundur," katanya.

Dari hasil pantauannya, yang menerima program Kuliah Gratis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel hanya segelintir orang saja. Bahkan Herman Deru menyebutkan hanya sekitar 40 orang saja yang mendapatkan beasiswa tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Sindir Prestasi Olahraga

Begitu juga dengan program Berobat Gratis, yang dianggapnya seperti mati suri, akan digalakkannya kembali. Herman Deru menginginkan janji kampanye harus yang realistis dan bisa diwujudkan sesuai kemampuan.

Mantan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur ini juga menyindir fasilitas Jakabaring Sport City (JSC) yang megah , namun prestasi olahraga atlit Sumsel sangat minim.

“Di nasional saja seperti Pekan Olahraga Nasioal (PON) Jawa Barat lalu, Sumsel hanya ranking 20-an," ungkapnya

Bahkan dia menyindir atlit yang turut serta membawa bendera Sumsel kebanyakan berasal dari luar provinsi.

Selama ini, lanjut Herman Deru, potensi yang ada di Sumsel tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin, karena selera tertentu.

Selain Dodi Reza-Giri Ramandha Kiemas, Herman Deru-Mawardi Yahya akan bersaing dengan dua paslon rival lainnya. Yaitu Aswari Rivai-M.Irwansyah dan Ishak Mekki-Yudha Pratomo.

Paslon ini mendapat dukungan dari tiga partai politik (parpol) pengusung, yaitu Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dengan jumlah 16 kursi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.