Sukses

Pilkada Bali: Koster Nomor Urut 1, Mantra 2

Kedua kandidat memaparkan filosofi nomor urut yang didapatnya

Liputan6.com, Denpasar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Bali mengundi nomor urut kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali.

Ribuan massa mengantarkan kandidat mereka masing-masing. Di Bali, ada dua kandidat yang akan bertarung pada Pilgub Bali 27 Juni mendatang. Mereka adalah I Wayan Koster-Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace) dan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta Mantra-Kerta.

Koster-Ace diusung oleh PDIP, Hanura, PAN, PPP, PKB dan PKPI. Sementara Mantra Kerta diusung koalisi Golkar, Demokrat, Gerindra, Nasdem, Perindo dan PBB. Koster-Ace mendapat nomor urut satu. Sementara Mantra-Kerta nomor urut dua.

Begitu membuka kertas nomor urut masing-masing, tak ayal riuh rendah pendukung mereka pecah. "Hore, salam satu jalur, salam satu jalur," teriak pendukung Koster-Ace yang dikomandani Ketua Tim pemenangan I Nyoman Giri Prasta.

"Ini sesuai dengan harapan kita semua. Nomor urut satu, salam satu jalur, satu pulau, satu tata kelola. One Island One Management," pekik Giri Prasta.

Ya, Koster-Ace memang memakai tagline salam satu jalur untuk mengola Bali. Melalui konsep yang diberi nama Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Koster-Ace berharap program yang dijalankannya disinergikan dengan pemerintah kabupaten/kota yang memang dikuasai olh kader PDIP.

Usai mengambil nomor urut, Koster-Ace kemudian menemui sektar 3.000 pendukungnya yang setia menunggu.

"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan, doa dan semangat mengantarkan kami dalam setiap tahapan hingga sekarang. Dan astungkara, sesuai harapan kita semua, kita mendapatkan nomor urut satu," kata Koster yang disambut sorak sorai massa pendukung.

Koster-Ace merasa bersyukur memperoleh undian nomor urut pertama tersebut. Pasalnya hal itu sesuai dengan tag line selama ini ‘Salam Satu Jalur’ dan Koster Bali Satu (KBS) serta rencana sistem pembangunan tata kelola Bali dalam satu pola manajemen pembangunan, yakni Pola Pembangunan Semesta Berencana (PPSB).

"Tentu sangat merasa bersyukur karena sesuai harapan juga seirama dengan tagline kita yakni Satu Jalur. Sehingga nantinya akan lebih cepat mengena dan diterima di hati publik," ujarnya. Selain itu makna angka satu juga sesuai dengan konsep pembangunan yang ditawarkan pasangan calon yang sama-sama bergelar doktor dan berlatar belakang akademisi ini. Ditambahkannya bahwa pembangunan Bali mesti menggunakan tata kelola satu manajemen pembangunan melalui PPNSB.

"Kami ingin membangun Bali ini ke depan dengan pendekatan melihat Bali sebagai satu wilayah, satu pulau dan satu tata kelola manajemen pembangunan melalui sistem Pola Pembangunan Semesta Berencana (PPNSB). Kami optimistis meraih 70 persen suara," urainya. Dengan begitu, lanjut Koster, pembangunan di Bali secara kewilayahan akan mengalami pemerataan. Alhasil, harapan pembangunan yang berkeadilan serta pemerataan antar kabupaten/kota beserta masyarakatnya akan terwujud.

Di sisi lain, mendapat nomor urut dua Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengaku puas dan bersyukur mendapat nomor urut dua di coblosan Pilgub. Bahkan, menurutnya nomor dua memiliki makna kemenangan. Ia bersama sang tandem, Ketut Sudikerta mengaku sebelum mengambil nomor urut ini berdoa untuk mendapat nomor kemenangan.

“Salam dua jari, pokoknya. Simbol kemenangan, victory. Adapun keinginan kita nomor yang menang. Makanya sebelumnya kita berdoa, apapun yang diberikan oleh Tuhan itu nomor kemenangan. Jadi salam dua jari,” katanya sembari tersenyum.

Ia optimistis memenangkan Pilgub Bali. Selain itu, nomor dua menurut Rai Mantra merupakan simbol Rwa Bhineda yang berarti keseimbangan dan keselarasan. "Optimis lah, Rwa Bhineda. Di dunia ini kan Rwa Bhineda, keseimbangan, keselarasan," paparnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Door to Door

Mengenai strategi, Rai Mantra mengaku akan tetap mengedepankan pendekatan door to door guna meraih simpati masyarakat Bali.

"Strategi perjuangan biasa, kita akan datangi masyarakat dengan door to door, kita harus memenangkan hati masyarakat dengan kesantunan, tapi perlu ada kerja nyata. Kalau tidak santun, harapan masyarakat tidak tercapai, ini yang bahaya," akunya.

Ia juga yakin akan memenangkan Pilgub Bali. Pasalnya, selama menjabat Wali Kota Denpasar ia sudah banyak melakukan terobosan-terobosan di Denpasar. Hal ini yang nantinya akan dibawa ke Bali apabila pihaknya terpilih menjadi orang nomor satu di Bali.

"Kami sudah pernah membuktikan. Ada smart city, smart village dan itu memperkuat pembangunan di Bali," paparnya.

Mengenai target sendiri, Cawagub Sudikerta mengaku pihaknya yakin akan menang sebanyak 60 persen. Hanya saja, ia tidak mau jumawa terkait hal tersebut.

"Target setinggi-tingginya, kalau bisa lebih tinggi dari 60 kenapa tidak, kita harus hitung-hitungan. Denpasar bisa 70 persen, Karangasem 70 persen, Klungkung 80 persen, yang lain-lain ada yang draw ada yang menang, tapi kita nggak mau jumawa," ucap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini