Sukses

Soal Uang Politik, Ini Pengakuan Bakal Cagub Jabar Sudrajat

Sudrajat menilai sosok Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai seorang yang berwibawa dan bersih.

Liputan6.com, Bandung - Mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait uang politik yang harus dikeluarkan untuk menjadi calon Gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2018 kepada Partai Gerindra.

Kekecewaan yang diutarakan oleh La Nyalla tersebut menyita perhatian berbagai pihak termasuk bakal calon Gubernur Jawa Barat yang diusung Gerindra, Mayjen TNI (Purn) Sudrajat.

"Saya tidak pakai mahar kalau orang mau cerita mahar itu urusan mereka. Saya berkali-kali katakan saya tidak suka politik uang. Di sini (Pilkada Jabar) diusung parpol yang memang punya kepentingan mempromosikan politik tanpa uang," kata Sudrajat saat ditemui di Jalan Kebon Waru, Kota Bandung, Sabtu (13/1/2018).

Sudrajat menilai sosok Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai seorang yang berwibawa dan bersih. Bahkan dia mendapat beberapa wejangan dalam pertarungan pada ajang empat tahunan ini.

"Usahakan tidak pakai uang kalau pakai uang nanti rakyat rusak. Rakyat memilih pemimpinya karena uang disogok kita tidak tahu. Pemimpin mana yang seharusnya dipilih dan bisa memberikan kesejahteraan," kata dia.

Dalam kesempatan itu Sudrajat meminta masukan dari forum kelompok Aktivis Bandung Raya terkait beberapa hal yang harus menjadi perhatian di wilayah Jawa Barat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Budaya Sunda

Menjaga budaya sunda menjadi amanat dari para aktivis selain meminta jalannya Pilgub Jabar 2018 berjalan aman dan lancar.

"Mereka itu peduli Jabar. Jadi nyunda teh kaya gimana nyantri (menjunjung tinggi budaya dan agama) juga harus gimana. Nah pemimpin jabar harus bisa memelihara karakter ini karena orang Jabar dikenal sopan santun."

"Urang sunda jangan ada yang pasea (orang sunda jangan ada yang berkelahi) jadi nyantri di sini harus bisa melindungi minoritas dan tidak menakutkan golongan lain," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.