Sukses

Uniknya Nama-Nama Paslon Pilkada, dari Rindu hingga Duo DM

Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan pasangannya, Uu Ruzhanul, mengusung jargon RINDU yang merupakan gabungan dari nama Ridwan dan Uu.

Liputan6.com, Jakarta - Panggung politik Indonesia tengah diramaikan perebutan kursi kekuasaan di daerah. Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di 171 daerah tahun ini menyedot perhatian publik. Partai politik saling tarik-menarik dukungan terhadap para bakal calon. Demi meraih kemenangan, mereka berlomba mengusung calon terbaiknya.

Selain persaingan antar parpol, para pasangan calon pun terlibat dalam kompetisi menarik atensi publik. Salah satu cara mereka adalah membuat singkatan nama pasangan yang unik. Selain untuk memikat perhatian khalayak umum, singkatan unik juga untuk memberi kesan dan mudah diingat oleh pemilih.

Berikut singkatan nama pasangan calon yang unik:

1. Pasangan RINDU (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul)

Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan pasangannya, Uu Ruzhanul, mengusung jargon RINDU yang merupakan gabungan dari nama Ridwan dan Uu.

Pasangan ini didukung oleh PPP, PKB, Nasdem, dan Hanura. Nama RINDU dibuat untuk memudahkan masyarakat mengenali dan mengingat pasangan itu.

Ridwan Kamil, yang saat ini masih menjabat Wali Kota Bandung, menambahkan bahwa RINDU memiliki banyak arti serta mudah diterjemahkan.

"RINDU itu mudah diterjemahkan, seperti RINDU Jabar juara, RINDU Jabar dipimpin inovatif, RINDU Jabar agamis. Semua Jabar RINDU," tutur Ridwan Kamil.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Pasangan BRATHER

Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Biak Numfor, Frans L. Baransano dan Theresia Lusianak, mengusung nama Brather yang berasal dari singkatan nama mereka, Baransano dan Theresia.

Pasangan ini terbilang baru di kancah politik, dan berhasil mencuri perhatian masyarakat Kabupaten Biak Numfor, Papua.

Survei oleh Etos Institute memperlihatkan, pasangan Barther berhasil masuk dalam 10 kandidat berpotensi merebut kursi tertinggi di Kabupaten Biak Numfor.

Frans merupakan putra asli Papua dan seorang birokrat. Pasangan Brather disebut sebagai pasangan ideal karena mengusung calon wakil perempuan, Theresia Lusianak.

Theresia mengaku mengantongi dukungan dari Nasdem dan PKB, dan masih melakukan komunikasi politik dengan partai lainnya.

 

3 dari 4 halaman

3. Pasangan Mas Bro

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Murad Ismail-Barnabas Orno, memilih nama Mas Bro untuk julukan mereka. Nama ini juga merupakan singkatan dari nama keduanya.

Irjen Murad Ismail sebelumnya menjabat Kakor Brimob Polri. Murad tercatat mengundurkan diri sebagai anggota Polri sejak 5 Januari 2018, demi bisa mengikuti Pilkada Maluku. Dia juga sempat menjadi Wakapolda dan Kapolda Maluku.

Sementara Barnabas Orno adalah Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya dua periode. Dia juga pernah menjabat wakil Bupati Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Pasangan Mas Bro telah mengantongi dukungan dari sembilan partai yakni Gerindra, Nasdem, Hanura, PAN, PPP, PKPI, PDIP, dan Perindo.

 

4 dari 4 halaman

4. Pasangan Duo DM

Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi berpasangan maju di Pilkada Jawa Barat. Keduanya diusung oleh Partai Demokrat dan Partai Golkar. Lantaran nama pertama mereka sama, pasangan ini kerap disebut sebagai duo DM.

Tidak hanya disebut duo DM, keduanya juga sering dipanggil sebagai duo Dedi, karena pengucapan nama depan mereka yang sama meskipun ejaannya berbeda.

Dedi Mulyadi pun percaya bahwa dia berpasangan dengan Deddy Mizwar bukan suatu kebetulan, melainkan kehendak Yang Maha Kuasa. Deddy Mizwar pun menyebutkan, bahwa pertemuannya dengan Dedi Mulyadi merupakan takdir semesta.

Untuk membedakan panggilan antara keduanya lantaran nama depan yang sama, Dedi Mulyadi diberi julukan Demul sementara Deddy Mizwar dipanggil Demiz.

Banyak yang menyayangkan posisi Demul sebagai cawagub. Prestasi kepemimpinan kader Golkar ini di Purwakarta, membuat masyarakat berharap Demul bisa menduduki kursi nomor satu.

Demul pun sempat meminta maaf dan mengakui bahwa dialah yang menginginkan posisi cawagub. Sementara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, tidak mempermasalahkan posisi mana yang akan ditempati Golkar.

Ia hanya mengutamakan kepentingan terbaik nasional. Bahkan Airlangga mengaku menawarkan kepada Demokrat, partai yang mengusung Demiz, untuk menentukan susunan cagub-cawagub Jawa Barat 2018.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.