Sukses

Mantra-Kerta Sembahyang di Pura Sebelum Daftar ke KPUD

Mantra-Kerta dan tim menggelar persembahyangan untuk memohon doa restu atas proses Pilkada Bali

Liputan6.com, Denpasar - Kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB), Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) menggelar persembahyangan di Pura Jagatnatha yang terletak di pusat Kota Denpasar.

Persembahyangan itu dilakukan untuk meminta restu kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk proses pendaftaran ke KPUD Bali kandidat yang diusung koalisi Golkar, Demokrat, Gerindra, PKS, Nasdem dan PBB.

Selain kedua kandidat, nampak hadir petinggi partai KRB yang terlihat khidmat mengikuti prosesi persembahyangan.

Pada kesempatan itu, Ida Bagus Rain Dharmwijaya Mantra menjelaskan, persembahyangan ini digelar untuk meminta restu agar proses pendaftaran yang akan dilakukan hari Selasa 9 Januari 2018 berjalan lancar tanpa ada halangan.

Pada kesempatan itu, pria yang karib disapa Rai Mantra itu berharap proses pilkada yang dilakukan 27 Juni itu berjalan tanpa ada hambatan.

Ia menjelaskan, salah satu tujuannya mengikuti kontestasi demokrasi lima tahunan itu adalah meningkatkan kemajuan kesejahteraan rakyat Bali.

"Kalau ingin meningkatkan kesadaran masyarakat, kita baik-baik saja. Supaya lebih cepat, masyarakat juga sadar, lebih maju dan lebih damai," harap Rai Mantra, Senin 8 Januari 2018.

Beberapa waktu lalu, sejumlah pendukung Mantra-Kerta melakukan pemasangan baliho di sekitaran Kapal, Kabupaten Badung. Namun baliho itu diturunkan paksa oleh karena warga di desa tersebut telah bulat memilih kandidat lain.

Saat disinggung mengenai pencopotan baliho dirinya bersama Ketut Sudikerta yang terjadi beberapa waktu yang lalu, Rai Mantra enggan memperbesar masalah tersebut. Pasalnya, dalam konteks politik, semuanya bisa terjadi. Begitu juga soal dukungan dari Pelingsir Puri Satria AAN Oka Ratmadi.

"Dalam kondisi seperti ini, ya biasa-biasa saja. Semua pasti bisa terjadi lah. Yang penting damai," jawabnya.

Putra dari mantan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra ini menyatakan, tak ada masalah komunikasinya dengan Sudikerta. Apalagi, dirinya bersama sang tandem sama-sama berjuang demi kepentingan masyarakat.

"Kepentingan-kepentingan masyarakat yang lebih luas, kita harus bersinergi, kita harus bisa saling memahami. Mudah-mudahan semua bisa berjalan baik dan lancar," terangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rilis Jingle

 

Di sisi lain, mengambil tempat di Sekretariat DPW Partai Nasdem Bali diluncurkan jingle yang akan digunakan selama berkampanye di seluruh Bali. Lagu berjudul "Bali Mesuryak" itu diciptakan oleh I Gusti Ngurah Gede Subagiarta yang merupakan putra dari Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri.

Subagiarta mengatakan, lagu tersebut diciptakan karena dirinya sering gagal yuap kali hendak menulis lagu-lagu bertema percintaan.

"Saya juga tidak mengerti, sebenarnya saya ingin menulis lagu cinta, namun selalu gagal. Mungkin karena saya selalu gagal dalam percintaan makanya lagu yang keluar adalah lagu-lagu politik," ujarnya. 

Menurutnya, lagu ini sebenarnya sudah diciptakan sudah sejak lama ketika sudah ada wacana Ida Bagus Rai Mantra-I Ketut Sudikerta akan dipaketkan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Bali.

"Saat itu memang belum ada rekomendasi untuk paket Mantra-Kerta, tetapi saya yakin jika Mantra-Kerta akan memenangi Pilgub Bali. Saya memiliki keyakinan untuk hal tersebut," kata pria yanh karib disapa Ode tersebut.

Keyakinan itu berdasarkan pengalaman saat menciptakan lagu pertama kali untuk Pilkada Karangasem beberapa tahun lalu, untuk Pilkada Buleleng dan saat ini untuk Pilgub Bali. Dalam dua pilkada terdahulu, lagunya diciptakan sebelum ada rekomendasi juga dan memang hasil akhirnya menang mutlak.

"Karena saya memiliki keyakinan bahwa lagu itu syarat pesan bagi iklim politik dan demokrasi di Bali," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.