Sukses

Azwar Anas Mundur, Gus Ipul Pasrah Soal Cawagub di Pilkada Jatim

Dalam Pilkada Jatim, sedianya Anas akan mendampingi Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Liputan6.com, Jakarta - Bupati Banyuwangi Azwar Anas mengembalikan mandat penugasan sebagai bakal calon gubernur Jawa Timur ke PDIP dan PKB.

Dalam Pilkada Jatim, sedianya Anas akan mendampingi Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Gus Ipul sendiri pasrah terkait siapa calon wakil gubernur untuk menggantikan Azwar Anas. Dia yakin Allah menyiapkan skenario terbaik terkait pendampingnya di Pilkada Jawa Timur.

"Siapa yang akan mendampingi saya sebagai cawagub, Insya Allah itu juga yang terbaik buat saya, juga buat Jawa Timur," ujar Gus Ipul di Surabaya.

Menurut Gus Ipul, dinamika terkini terkait Pilkada Jatim ini adalah sebuah kejadian yang tak terduga, apalagi datangnya hanya beberapa hari menjelang pendaftaran bakal calon.

"Tentu, langsung maupun tidak, saya termasuk pihak yang terkena imbasnya, walaupun saya tidak tahu menahu dengan apapun yang terjadi," tutur Gus Ipul.

Gus Ipul mengatakan, setiap kejadian atau peristiwa memiliki hikmah tersendiri.

"Setiap kejadian atau peristiwa, kita yakin Allah menyiapkan hikmah buat kita semua. Hikmah yang justru akan menjadi semuanya lebih baik," kata Gus Ipul.

Diterpa Isu Wanita

Sebelumnya, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jatim, Abdullah Azwar Anas digoyang isu perempuan menjelang dibukanya pendaftaran peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Jawa Timur 2018.

Menurutnya, ada proses pembunuhan karakter terkait polemik pencalonan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jatim. Ada sejumlah upaya pembunuhan karakter, termasuk teror yang kerap diterima Anas dan keluarganya.

”Jadi terkait apa yang jadi desus-desus itu, saya sudah biasa ditempa pembunuhan karakter. Perlakuan yang sama persis seperti ini sudah saya terima sejak tahun kedua menjabat ketika saya menerapkan sejumlah kebijakan, seperti pelarangan pasar modern, memperjuangkan saham bagi rakyat di sektor pertambangan, dan sebagainya. Bahkan, saya dilaporkan melakukan kriminalisasi kebijakan karena kebijakan-kebijakan tersebut,” tutur Anas.

”Bahkan saya juga dikirimi macam-macam gambar di masa lalu untuk mencegah saya mengambil kebijakan-kebijakan tertentu. Tapi kan saya tetap lanjutkan apa yang baik bagi orang banyak,” kata Anas.

Anas menyebut, membangun daerah memang bukan suatu hal yang mudah. Ada banyak tantangan. Tapi karena dukungan penuh masyarakat, kemudian terbukti banyak perubahan di Banyuwangi.

"Ya ini saya anggap sebagai risiko lah, apapun yang datang menghadang untuk kebaikan banyak orang seperti program Rantang Kasih yang memberi makanan bergizi tiap hari ke lansia, program uang saku tiap hari bagi pelajar miskin dan sebagainya, ya itu sudah biasa kita hadapi jika ada yang menyerang terkait momen politik,” ucap Anas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini