Sukses

Lulung Ancam Buka 'Aib' Ahok di Pilkada DKI

Lulung mengatakan tudingan Ahok psikopat bukan mengada-ada. Hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan dokter.

Liputan6.com, Jakarta Pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat selesai menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo, Jakarta Pusat Sabtu, 24 September 2016.

Ahok sempat mengatakan pemeriksaan untuk syarat Pilkada DKI Jakarta tersebut membuktikan kewarasan jiwanya tak seperti yang dikatakan Abraham Lunggana atau Haji Lulung.

Menanggapi apa yang disampaikan Ahok, Lulung langsung  bereaksi keras, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengaku akan membuktikan kalau pernyataannya yang menyebut pria asal Belitung Timur itu psikopat adalah fakta.

"Dia (Ahok) jangan pancing-pancing saya, nanti saya akan ke pengadilan meminta untuk memberikan ijin kepada IDI agar bisa membuka hasil rekam medis Ahok dua tahun lalu kalau dia psikopat. Ini pernyataan dokter loh, saya tahu, bukan saya yang ujug-ujug ngomong," kata Lulung kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu, 24 September 2016.

Menurut Lulung, jika Ahok tidak psikopat maka sebagai pejabat publik dia bisa menahan diri dan mengayom‎i rakyatnya bukan malah menyakiti.

Lulung mencontohkan, beberapa waktu lalu pernah ada seorang Ibu dari Jakarta Utara menanyakan tentang Kartu Jakarta Pintar (KJP) kepada Ahok.

"Kalau Ahok waras enggak mungkin ngatain ibu-ibu itu maling, orang datang, nanyain dikata maling. Terus kalau dia waras, enggak mungkin dia ngatain sesuatu yang kotor di depan publik, dia kan pejabat," ucap Lulung.

Lulung pun tak bisa menyembunyikan kekesalannya, karena namanya disebut lagi sama Ahok. Padahal, kata dia, dirinya tak ingin memperkeruh suasana Pilkada serentak 2017 khususnya di DKI Jakarta.

"Ini sudah Pilkada saya ini enggak mau memperkeruh. ‎Kalau dia nantangin ngomong begitu, nanti saya akan minta ke pengadilan agar memberikan ijin ke IDI membuka rekam medis Ahok," tandas Lulung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini