Sukses

Tukang Ojek Ini Maju Jadi Caleg, Bagaimana Biaya Kampanyenya?

Dia mengaku, dari pekerjaannya itu mengantongi sekitar Rp 50 ribu per hari. Lantas bagaimana dia menyosialisasikan dirinya kepada masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang tukang ojek di Serang, Banten, maju dalam ajang Pileg 2019. Dia menjadi calon legislatif dari PBB di dapil 5 Kota Serang.

Dalam kesehariannya, pria bernama Muhadi ini mangkal di daerah Patung, Lingkungan Kemang, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Banten. Itu dilakoninya setiap hari sejak pukul 10.00 WIB sampai 17.00 WIB.

Dia mengaku, dari pekerjaannya itu mengantongi sekitar Rp 50 ribu per hari. Lantas bagaimana dia menyosialisasikan dirinya kepada masyarakat.

"Kalau saya ngojeknya dapat di atas Rp 50 ribu, baru sosialisasi. Itu pun door to door, kalau ngumpulin banyak massa, saya enggak berani," kata Muhadi, saat ditemui di lokasi ojek pangkalannya, Kota Serang, Banten, Rabu (06/03/2019).

Pemuda lulusan strata satu jurusan manajemen ini mengaku menyosialisasikan dirinya kepada semua orang, termasuk mereka yang bukan berada di dapilnya. Sebab baginya, doa dari masyarakat akan tersampaikan tanpa terbentur ruang dan waktu.

"Saya minta doanya aja ke penumpang saya. Walaupun bukan dari dapil saya, do'a kan bisa nyampe dari mana aja," terangnya.

Untuk menunjang kebutuhan keluarganya, Muhadi melakukan pekerjaan sampingan pada malam hari. Dia menjadi juru parkir di dekat pangkalan ojeknya dengan penghasilan mencapai Rp 400 ribu per bulan.

"Yang nitip motor di sini juga saya mintain do'a sama bantuannya untuk milih saya jadi anggota legislatif," terang dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Baru Keluar Rp 5 Juta

Keinginannya maju menjadi caleg didorong atas keprihatinannya terhadap minimnya lapangan kerja. Itu diakui dari pengalaman yang didapatkan dari masyarakat.

"Nyari kerja susah karena harus pakai duit, orang jadi OB (office boy) aja harus bayar (menyogok). Makanya saya mau nyaleg," jelasnya.

Terkait dengan Alat Peraga Kampanye (APK), Muhadi mengaku barang-barang itu dibuatkan oleh caleg lainnya. Sejak pendaftaran hingga kini, dia telah mengeluarkan modal pribadi sebesar Rp 5 juta.

Uang sebesar itu digunakan untuk mengurus berkas pendaftaran caleg, seperti surat keterangan sehat, bebas narkoba, surat keterangan tidak pernah terlibat kriminal sampai sosialisasi door to door yang dilakukannya.

"Kalau sosialisasi, APK saya dibantu sama Suciazhi (Ketua DPW PBB Banten) sama Ronni Abdit (caleg DPR RI). Dibuatin APK 1.000 unit," ujarnya.

Tak hanya kesulitan modal, Muhadi juga mengalami hal-hal janggal berbau mistis selama pencalegan. Namun itu dipasrahkan kepada Allah SWT.

"Saya pernah secara tiba-tiba muntah darah, kecelakaan juga beberapa kali. Tapi saya sendiri enggak pernah yang klenik-klenik, munajat aja sama Allah," terang kader PBB ini.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.