Sukses

Dipimpin AHY dan Ibas, Partai Demokrat Fokus di Pemilu 2019

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan memastikan tidak ada persaingan antara AHY dan Ibas.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mempercayakan kedua putranya, Agus Harumurthi Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas untuk memimpin pemenangan partai pada Pemilu 2019. 

AHY ditunjuk sebagai penanggungjawab pemenangan partai, sedangkan Ibas dipercaya memimpin Ketua Komisi Pemenangan Pemilu (KPP) DPP Partai Demokrat.

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan memastikan tidak ada persaingan antarkeduanya. Hinca juga enggan menanggapi soal kemungkinan AHY atau Ibas menggantikan SBY sebagai Ketum Demokrat. Menurutnya, saat ini partainya tengah fokus meraup suara pada Pemilu 2019.

"Jadi itu tidak relevan. Kami taat azas, taat konsitutsi. Kongres baru akan datang tahun 2020 jadi kami fokus dulu 2019 ini menyelesaikan Pemilu," kata Hinca di Kantor DPP Partai Demokrat, Kamis 28 Februari 2019.

Hinca menjelaskan, internal partainya saat ini tidak membahas hal-hal di luar substansi Pemilu 2019. Ia mengatakan partainya tengah menyusun strategi berkampanye memenangkan Pemilu.

"Kami masih bicara tentang pemilihan umum ini, kampanye ini dan komandan kogasma itu kaitannya pemenangan Pemilu. Jadi semua kami fokus pemenangan pemilu," Hinca menandasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Surat SBY

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk bertanggung jawab dan bertugas melaksanakan kampanye pemenangan Pemilu 2019.

"Susunan kepengurusan resmi DPP Demokrat tidak ada perubahan, semua tetap pada masing-masing tugasnya," jelas Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan, di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis 28 Februari 2019.

Hinca menyatakan, SBY menuliskan surat untuk menjawab ketidakhadirannya dalam dua bulan terakhir sisa masa Pemilu 2019 karena harus mendampingi  Ani Yudhoyono yang dirawat di Rumah Sakit Singapura karena kanker darah.

"Karena secara fisik tidak bisa menjalankan kampanye sampai 17 April, beliau sampaikan pesan untuk memaksimalkan kerja-kerja Partai DPP sampai ke tingkat ranting," kata Hinca.

Secara total, ada 10 poin utama dalam surat yang dibacakan Hinca. Utamanya ditegaskan bahwa tidak ada pergantian kepengurusan partai.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.