Sukses

Kominfo dan KPU Ajak Tokoh Adat Tangkal Hoax Tingkatkan Partisipasi Pemilih

Kampanye antihoax merupakan bagian dari upaya menjadikan pemilih cerdas dalam memilih.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah Kota Singkawang melakukan sosialisasi pemilu kepada masyarakat dan tokoh adat Dayak di Kalimantan Barat. Sosialisasi ini digelar sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih.

Direktur Informasi dan Komunikasi Polhukam Kemenkominfo, Bambang Gunawan mengatakan sosialisasi pemilu merupakan program yang sudah berjalan sejak tahun lalu. Kali ini, pihaknya turut melibatkan para tetua dan tokoh adat setempat dalam Forum Sosialisasi Pemilu 2019 Menjadi Pemilih Cerdas.

"Kali ini kita lakukan pendekatan dengan melibatkan tokoh adat. Dengan pendekatan melalui para tetua atau kepala suku, masyarakat memahami akan arti pentingnya memilih dalam pemilu serta sekaligus dapat terdorong untuk berpartisipasi aktif secara cerdas dalam memilih di pemilu mendatang," ujarnya, Sabtu (16/2/2019).

Kominfo dan KPUD Singkawang juga mengkampanyekan penangkalan berita hoax dalam pemilu. Kampanye antihoax merupakan bagian dari upaya menjadikan pemilih cerdas dalam memilih.

Gunawan menyampaikan kepada masyarakat adat suku Dayak bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menangkal berita hoax agar seluruh lapisan masyarakat mendapatkan informasi yang benar, terutama terkait pemilu 2019.

"Terkait berita hoax jelang pemilu, Kementerian Kominfo telah melakukan berbagai upaya seperti menerima aduan konten untuk diblokir dan terutama melakukan berbagai forum-forum literasi seperti ini agar masyarakat lebih aware terhadap informasi hoax agar menjadi pengguna handphone yang cerdas dalam menerima informasi," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diminta Terlibat Aktif

Kasubdit Informasi Dan Komunikasi Pertahanan Dan Keamanan Kemenkominfo, Dikdik Sadaka menambahkan bahwa pendekatan kesukuan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan partisipasi pada pemilu mendatang.

Kominfo telah memetakan suku-suku tertentu, melalui para tokoh dan tetua mereka untuk terlibat dalam aktif dalam kampanye peningkatan partisipasi pemilih serta menjadi masyarakat yang cerdas dalam menyalurkan hak pilih.

"Jika masyarakat adat sudah memahami pentingnya arti pemilu, maka akan mendorong partisipasi aktif secara cerdas dalam memilih di pemilu mendatang," ujarnya.

Atas hal ini, Ketua Dewan Adat Suku Dayak Aloysius Kilim turut mengkampanyekan agar masyarakat adat memastikan diri mereka terdaftar sebagai pemilih dan hadir di TPS pada 17 April 2019 mendatang.

"Kenali baik calon (caleg dan capres), pastikan kita semua masyarakat adat hadir di TPS dan memilih sesuai hati nurani," ujar Aloysius.

Kemudian, Ketua KPU Singkawang Riko, mengatakan pihaknya selaku penyelenggara pemilu mengimbau agar masyarakat Dayak untuk memastikan di mana lokasi mereka untuk memilih. Ia pun menegaskan bahwa Kota Singkawang telah siap menyongsong pemilu serentak pada 17 April 2019.

"Kami mengimbau agar masyarakat adat untuk memastikan ke KPU Singkawang jika ingin pindah lokasi pemilihan, untuk memastikan diri bisa memilih pada 17 April nanti. Kalau tidak memilih, maka kita akan mendapatkan wakil rakyat yang tidak kompeten," pungkasnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.