Sukses

PKS: Masyarakat Sudah Dapat Pencerahan, Golput Pemilu 2019 Tidak Besar

PKS menyatakan, pesta demokrasi kali ini adalah bentuk eksistensi untuk memenangkan PKS dan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman yakin, jumlah pemilih Golput di Pemilu 2019 tidak besar. Sebab, masyarakat sudah paham tentang manfaat politik untuk kehidupan berbangsa.

"Kalau kita lihat undecided voters kan masih banyak, tapi mereka berapa yang golput kita masih belum tahu ya, saya kira kalau melihat suasana politik yang ada sih kita melihat golput tidak akan terlalu besar ya. Karena masyarakat sudah mengalami pencerahan tentang pentingnya ikut serta," kata Sohibul di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Sohibul meminta caleg PKS yang maju di Pileg 2019 bisa bekerja secara maksimal untuk rakyat. Dengan itu, dia yakin masyarakat yang belum menentukan pilihan terdorong menggunakan hak suara. Begitu juga dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusungya benar-benar amanah dengan programnya. 

"Golput itu kan intinya biasanya lahir dari ketidakpercayaan kepada para pemimpin yang mereka pilih. karena itu cara menghilangkan golput, tentu mereka yang jadi calon itu harus benar-benar menjadi anggota dewan yang baik, dan presiden pun jadi presiden yang baik," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi PKS di DPR RI Jazuli Juwaini menegaskan kepada para kader untuk merapatkan barisan jelang Pemilu 2019. Dia mengatakan pesta demokrasi kali ini adalah bentuk eksistensi untuk memenangkan PKS dan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

"Karena itu menghadapi pemilu ini kita harus semangat untuk memenangkan PKS dan memenangkan Indonesia dengan memenangkan Pasangan Calon Presiden Nomor 02," kata Jazuli di Konsolidasi Nasional Anggota DPR-DPRD PKS 'Menangkan PKS, Menangkan Indonesia' di Hotel Sahid, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kedaulatan

Dia menjelaskan, pesta demokrasi kali ini adalah bentuk kedaulatan pangan untuk rakyat dan petani. Sebab itu, partainya tidak setuju dengan langkah pemerintah yang mengimpor beras.

"Karena ini artinya menghina petani RI, artinya kita lebih menghormati petani luar dari pada anak bangsa sendiri," kata Jazuli.

Di pesta demokrasi ini, kata dia, partainya akan menegakkan keadilan. Karena bila tidak adanya keadilan bisa menyebabkan kehancuran bangsa.

"Kita ingin keadilan ditegakkan secara objektif sesuai dengan supremasi hukum yang benar dan karena rasul telah menegur kita," kata Jazuli.

Tidak hanya itu partainya juga ingin Indonesia bisa sejahtera tanpa diduduki oleh kaum-kaum asing. Serta mengedepankan ketenagakerjaan yang dikelola oleh bangsa Indonesia.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra, Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.