Sukses

Sekjen PDIP: Kami Tak Sampai Jual Saham untuk Dana Kampanye

Hasto menjelaskan, anggaran dana partai disediakan oleh APBN pun tak digunakan PDI Perjuangan untuk berkampanye. Dia menerangkan alokasi hal itu lebih untuk pendidikan politik tiap kader.

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku pihaknya tak sampai harus jual saham demi membiayai pendanaan kampanye Pileg dan Pilpres 2019. Menurut dia, cara gotong royong tiap kader hingga akar rumput telah bergerak untuk mencukupi hal tersebut.

"Kami partai pertama punya rekening gotong royong, ini tradisi kami. Saham kami miliki itu saham dari kepercayaan rakyat. Berbeda yang di sana, itu kan betul-betul saham murni ya," kata Hasto sebelum bertolak safari kebangsaan di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2018).

Hasto menjelaskan, anggaran dana partai disediakan oleh APBN pun tak digunakan PDIP untuk berkampanye. Dia menerangkan alokasi hal itu lebih untuk pendidikan politik tiap kader.

Diketahui, PDIP adalah partai yang memiliki sekolah partai yang mewajibkan kepada tiap calon legislatifnya untuk menimba ilmu, sebelum diterjunkan ke masyarakat.

"Dana dari APBN tidak dipakai untuk Pemilu, karena di situ dipakai untuk pendidikan politik, Sekolah partai itu dana (parpol) dipakai, sedangkan dana kampanye dipake berasal dari iuran anggota," jelas Hasto.

Dia menambahkan, tak hanya kampanye Pileg, kampanye Pilpres pun PDIP tak gunakan dana Parpol dari APBN.

Partai berlambang Banteng ini mengklaim masih murni menggunakan dana bergotong-royong. Sebagai contoh saat safari politik ke daerah, gotong-royong pendanaan dilakukan dalam mengampanyekan Jokowi dan Kiai Haji Maruf Amin.

"Gol kita bersama-sama. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul," Hasto menyudahi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Safari Politik Keempat, PDI Perjuangan Kunjungi Baduy

PDI Perjuangan melakukan safari politik keempat ke Provinsi Banten. Sederet agenda dipersiapkan mulai dari mengunjungi tiap dapil kabupaten/kota untuk melakukan konsolidasi internal.

"Kami melakukan safari politik keempat di Banten. Banten wilayah yang sangat penting, tidak hanya konsolidasi internal tapi kita juga berdialog," ujar Hasto.

Banten diketahui sebagai wilayah kelahiran Cawapres nomor urut 01, Kiai Haji Ma'ruf Amin. Karenanya, kunjungan ke pesantren menjadi agenda tersendiri PDIP kali ini.

Tercatat ada dua pondok pesantren dikunjungi PDIP dan rombongan, yaitu Pondok Pesantren Abuya Muhtadi di Pandeglang, dan Pondok Pesantren pimpinan KH Matin Syarkowi.

Selain menyapa para kiai dan santri, safari PDI Perjuangan kali ini juga dijadwalkan menyambangi suku Baduy luar. Bersama Sekjen Hasto, dialog akan dilakukan seperti titah dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Kami juga bertemu suku Baduy karena di dalam buah proses bertemu berdialog. Saya pernah ditugaskan Ibu Megawati Soekarnoputri bertemu di Baduy, kita lihat dari local wisdom bisa belajar kekayaan kebudayaan kita peradaban kita," jelas Hasto.

Bersama Hasto, hadir mendampingi Djarot Saiful Hidayat dalam rombongan. Mantan Gubernur DKI ini bertugas sebagai Ketua DPP Bidang Organisasi.

Menurut Djarot, Banten adalah salah satu provinsi yang penting sebagai penyanggah Ibu Kota Jakarta, maka tentu provinsi ini harus diperkuat secara sistematis

"Jadi banyak yang menyampaikan kepada kami, Banten masih agak kurang kuat, maka perlu kita perkuat," Djarot memungkasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.