Sukses

Hasto PDIP: Diganggu Berbagai Cara, Elektabilitas Partai Tetap Naik

Hasto menyebut tudingan Demokrat membuat kader PDIP tingkat ranting merasa tersinggung.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, mengatakan, sudah meminta Pelaksana Tugas DPD PDIP Riau, Rokhmin Dahuri, untuk mengecek tudingan Demokrat. Hasilnya, menurut dia, tudingan itu tidak terbukti bahwa ada kadernya melakukan perusakan atribut partai berlambang mercy tersebut.

"Sama sekali tidak benar. Bahkan Pak Rokhmin Dahuri yang bertugas sebagai Plt Ketua DPD PDIP, langsung ke sana," ucap Hasto di Asahan, Sumatera Utara, Minggu (16/12/2018).

Dia menyebut tudingan Demokrat membuat kadernya di tingkat ranting merasa tersinggung. Mereka pun protes keras.

"Ranting di Pekanbaru betul-betul tersinggung oleh pernyataan saudara Andi Arief (Wasekjen Demokrat). Maka Ketua Ranting protes keras. Kenapa Andi Arief tanpa melalukan kanjian bersama, tiba-tiba melontarkan tuduhan," jelas Hasto.

Dia mengungkapkan, ada pihak yang mencoba mengganggu elektabilitas partai berlambang banteng bermoncong putih itu.

"Ada pihak yang mencoba, karena elektabilitas PDIP terus naik, diganggu berbagai cara tetap naik, lalu kemudian mereka menyusup, mengadu domba," jelas Hasto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tempuh Jalur Hukum

Dia menyarankan agar segera menempuh jalur hukum. Jangan hanya berkeluh kesah saja.

"Lebih baik menempuh jalur hukum. Yang namanya pemimpin, tidak perlu sedikit-sedikit menangis ya," pungkasnya.

Sebelumnya, melalui akun Twitter-nya, Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief, menyebut terdapat 35 orang yang melakukan perusakan baliho Partai Demokrat tersebut.

"Keterangan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat malam tadi menyebut dia disuruh Pengurus PDIP. Info awal itu terlalu gegabah jika dipercaya begitu saja. Selama ini hubungan kami baik. Tugas polisi menyimpulkannya. Tidak ada alasan, pelakunya ada. Beda dengan kasus lain," cuit Andi dalam Twitter-nya.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.