Sukses

Wujudkan Pemilu 2019 Jujur, Bawaslu Tanjungpinang Gandeng Mahasiswa dan Pelajar

Pelajar, kata dia, juga dapat mendorong Pemilu akan berlangsung jujur, adil, dan bermartabat dengan tetap konsisten untuk menolak politik uang.

Liputan6.com, Riau - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau menggandeng mahasiswa untuk memperkuat pengawasan Pemilu 2019 mendatang.

Menurut Ketua Bawaslu Tanjungpinang Muhamad Zaini, mahasiswa dapat berperan dalam pemilu dalam meningkatkan pengawasan pemilu untuk melahirkan pesta demokrasi yang jujur, adil dan bermartabat.

"Peran mahasiswa sangat besar dalam Pemilu, terutama dalam memperkuat elemen partisipasi pengawasan. Tentu ini yang kami harapkan, selain upaya antisipasi terhadap pelanggaran pemilu terus-menerus dilakukan," ujar Zaini, seperti dilansir Antara, Rabu (31/10/2018).

Menurutnya, mahasiswa dalam pentas sejarah nasional dituntut sebagai agen perubahan. Dalam konteks demokrasi kepemiluan, kata Zaini, keikutsertaan mahasiswa menyukseskan Pemilu sangat dibutuhkan.

"Sikap kritis yang konstruktif dibutuhkan agar pemilu semakin baik, selain menggunakan hak pilih pada 27 April 2019," ucapnya.

Zaini memaparkan, Bawaslu Tanjungpinang juga membidik pelajar SLTA, terutama yang sudah berusia 17 tahun untuk menggunakan hak pilih.

Pelajar, kata dia, juga dapat mendorong Pemilu akan berlangsung jujur, adil, dan bermartabat dengan tetap konsisten untuk menolak politik uang.

"Jadilah pemilih cerdas, karena sangat berpengaruh terhadap terpilihnya wakil rakyat dan pemimpin yang berintegritas dan profesionalitas untuk menggerakkan kemajuan bangsa Indonesia," kata Zaini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wujudkan Pemilu Sejuk

Tak hanya itu, Zaini menyebut, mahasiswa dan pelajar dapat turut mewujudkan pemilu yang sejuk dan kondusif, dengan mempublikasikan informasi yang benar dan positif di media sosial, serta mencegah berita hoaks.

"Berpartisipasi mencegah potensi pelanggaran pemilu, seperti menolak dan melawan politik uang dan politisasi SARA dalam masa kampanye," tuturnya.

Mereka, lanjut Zaini, dapat pula memberikan informasi pemasangan alat peraga kampanye dan bahan kampanye yang tidak sesuai ketentuan karena dipasang di sekitar sekolah atau lembaga pendidikan, rumah ibadah, dan gedung pemerintahan.

"Serta larangan berkampanye bagi caleg atau petugas kampanye di tempat tersebut," terang dia.

Zaini juga mengajak para pemuda ikut memantau proses proses pemungutan dan penghitungan suara, guna mencegah manipulasi dan kecurangan perolehan suara. Dia meminta untuk tak ragu melapor ke Bawaslu atau jajaran Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) kelurahan dan kecamatan jika ada temuan dugaan pelanggaran Pemilu 2019.

Zaini menjelaskan, pemuda dapat menggunakan cara yang sederhana dalam menyukseskan pemilu yakni pastikan diri sendiri, keluarga, saudara, dan teman-teman sudah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Jika belum terdaftar, dia meminta mereka segera melapor kepada Bawaslu dengan membawa fotokopi e-KTP untuk difasilitasi agar dimasukkan ke dalam DPT oleh KPU.

"Yang paling penting, berpartisipasi menjadi simpul pengawasan pemilu bersama Bawaslu. Rajin membaca dan mengkaji peraturan dan perundangan pemilu," tegas Zaini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.