Sukses

PSI Belum Mau Ungkap Kebutuhan Dana Selama Kampanye

Antoni mengungkapkan PSI akan tetap transparan dalam mengelola dana kampanye.

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengaku belum bisa membeberkan jumlah dana yang dibutuhkan partainya selama masa kampanye. Menurutnya, setiap calon anggota legislatif memiliki kebutuhan dana yang berbeda.

"Masing-masing caleg memiliki kebutuhan yang berbeda. Dalam konteks itu saya tidak bisa memprediksi kebutuhan total yang dibutuhkan," kata Antoni di DPP PSI, Jakarta, Kamis (18/10/2018).

Namun, Antoni mengungkapkan bahwa partainya tetap akan transparan dalam mengelola dana kampanye. Termasuk dana kampanye kepada seluruh caleg dari PSI.

Salah satu caranya yaitu dengan mempublikasikan nomor rekening partai. Kemudian, apabila ada pihak yang ingin menyumbang, akan dicek setiap minggu dan setiap bulan.

"Misalnya kalau ada yang nyumbang Rp 1 juta, ujungnya (jumlah uang yang ditransfer) ada 001, berarti itu ditujukan kepada caleg kami, misalnya di Aceh," terang Antoni.

"Dan akan kami salurkan ke teman-teman yang berhak mendapatkanya, itu tadi mencantumkan nomor unik di tiap transfer," sambung dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dana Kampanye PSI

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan, dana kampanye yang telah disetorkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) berjumlah Rp 4,9 miliar, bukan Rp 180 miliar sebagaimana ramai diberitakan beberapa hari lalu.

"Sebenarnya data yang kami masukan ke KPU, adalah sejumlah Rp 4,9 miliar. Jadi bukan Rp 180 miliar, tapi Rp 4,9 miliar," kata Sekjen PDI Raja Juli Antoni di DPP PSI, Jakarta, Kamis (18/10/2018).

Antoni pun menyesalkan bahwa isu tersebut akhirnya menjadi liar. Sehingga, banyak ditanggapi oleh berbagai pihak.

"Karena di luaran sana sudah banyak fitnah. Tanpa ada keinginan untuk mengklarifikasi, bertanya kepada KPU, kepada kami. Tapi seolah-olah sudah digoreng, bahwa ini partai baru, punya uang segitu banyak. Siapa nih cukong di belakangnya," terang Antoni.

Sementara Bendahara Umum PSI Suci Mayang Sari mengungkapkan ada kesalahan input data pada saat menyerahkan berkas laporan awal dana kampanye (LADK) ke KPU pada 23 September 2018 lalu.

"Dalam laporan tersebut ada kesalahan data yang seharusnya koma, menjadi titik sehingga jumlahnya membengkak," tutur Sari.

Atas kesalahan itu, Sari mengaku bahwa pihaknya langsung menyampaikan koreksi.

"Malam itu juga, PSI secara lisan telah menyampaikan adanya kesalahan data dan akan merevisinya," kata dia.

Kemudian pada 26 September 2018, sambung Sari, partainya telah merevisi LADK ke KPU. Ia menambahkan, bahwa hasil tevisi LADK juga sudah dipublikasikan KPU di situs resminya.

"Di mana jumlah dana awal kampanye PSI sudah sesuai dengan revisi yang kami berikan," ucap Sari.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.