Sukses

Mendagri: Kalau KPU Gunakan Data DP4, Tak Akan Ada Pemilih Ganda

Kemendagri juga telah menurunkan jajarannya untuk menyisir pemilih ganda dalam DPT bersama KPU dan Bawaslu.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, pemilih ganda tidak akan ditemukan apabila Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggunakan daftar penduduk pemilih potensial pemilu (DP4) dari Kemendagri.

Hal ini terkait klaim koalisi pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menemukan 25 juta pemilih ganda untuk Pemilu 2019.

"Sebenarnya kalau ditanya pemilih ganda, harusnya ditanyanya ke KPU. Kalau KPU berdasarkan data DP4 Kemendagri harusnya clear, karena data kami data by name dan by address," kata Tjahjo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Tjahjo menuturkan, DP4 Kemendagri telah mendata para pemilih secara rinci. Mulai dari nama, alamat dan pemilih remaja yang baru berusia 17 tahun pada hari H pencoblosan.

"Kalau KPU berdasarkan data DP4 Kemendagri harusnya clear, karena data kami data by name dan by adress. Sampai pemilih remaja, sampai hari H 17 tahun sudah ada datanya. Saya kira kalau KPUD merujuk data yang sudah diserahkan, seharusnya tidak ada ganda. Kalau toh ada, itu teknis," ucap Tjahjo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sisir Pemilih Ganda

Kemendagri juga telah menurunkan jajarannya untuk menyisir pemilih ganda dalam DPT bersama KPU dan Bawaslu. Penyisiran akan dilakukan hingga 10 hari ke depan.

"Kami sekarang sudah ada tim di KPU, menyisir terus update, mengecek," kata Tjahjo.

Sebelumnya, kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengklaim menemukan masih ada 25 juta data pemilih ganda dari 137 juta data pemilih sementara (DPS) yang mereka terima.

"Kami konfirmasi lagi ke KPU dari data itu, dari 137 jutaan pemilih dalam DPS terdapat 25 jutaan pemilih ganda," kata Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin 2 September 2018.

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.