Sukses

Petugas menunjukkan bahan bakar nabati yang telah berbentuk pelet di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses pengolahan sampah melalui Teknologi Olah Sampah Sungai (TOSS) yang diproses menjadi batu bara nabati berbentuk pelet tersebut dapat digunakan untuk bahan bakar kompor rumah tangga sebagai alternatif gas LPG. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/10

Petugas menunjukkan bahan bakar nabati yang telah berbentuk pelet di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses pengolahan sampah melalui Teknologi Olah Sampah Sungai (TOSS) yang diproses menjadi batu bara nabati berbentuk pelet tersebut dapat digunakan untuk bahan bakar kompor rumah tangga sebagai alternatif gas LPG. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Petugas menuangkan cairan bioaktivator ke sampah organik yang telah dikumpulkan di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses pembuatan bahan bakar nabati ini dimulai dengan mengolah sampah organik yang telah dipilah diberi cairan bioaktivator untuk menghilangkan bau. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/10

Petugas menuangkan cairan bioaktivator ke sampah organik yang telah dikumpulkan di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses pembuatan bahan bakar nabati ini dimulai dengan mengolah sampah organik yang telah dipilah diberi cairan bioaktivator untuk menghilangkan bau. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Petugas mengolah sampah organik untuk menjadi pelet bahan bakar nabati di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses mengolah sampah organik dengan cairan bioaktivator untuk menghilangkan bau tersebut dinamakan peyeumisasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/10

Petugas mengolah sampah organik untuk menjadi pelet bahan bakar nabati di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses mengolah sampah organik dengan cairan bioaktivator untuk menghilangkan bau tersebut dinamakan peyeumisasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Petugas mengolah sampah organik untuk menjadi pelet bahan bakar nabati di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses pengolahan sampah melalui Teknologi Olah Sampah Sungai (TOSS) yang diproses menjadi batu bara nabati berbentuk pelet tersebut dapat digunakan untuk bahan bakar kompor rumah tangga sebagai alternatif gas LPG. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/10

Petugas mengolah sampah organik untuk menjadi pelet bahan bakar nabati di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses pengolahan sampah melalui Teknologi Olah Sampah Sungai (TOSS) yang diproses menjadi batu bara nabati berbentuk pelet tersebut dapat digunakan untuk bahan bakar kompor rumah tangga sebagai alternatif gas LPG. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Petugas mengaduk sampah organik saat proses peyeumisasi di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Setelah tiga hari, olahan sampah itu akan mengeras dan siap dicacah lalu dicetak menjadi pelet batu bara nabati. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/10

Petugas mengaduk sampah organik saat proses peyeumisasi di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Setelah tiga hari, olahan sampah itu akan mengeras dan siap dicacah lalu dicetak menjadi pelet batu bara nabati. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Petugas menyiapkan sampah organik untuk dicetak di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Bahan bakar nabati tersebut kini sudah dimanfaatkan oleh PT Indonesia Power untuk memasok sekitar tiga persen dari bahan bakar di beberapa PLTU Lontar, Kabupaten Tangerang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/10

Petugas menyiapkan sampah organik untuk dicetak di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Bahan bakar nabati tersebut kini sudah dimanfaatkan oleh PT Indonesia Power untuk memasok sekitar tiga persen dari bahan bakar di beberapa PLTU Lontar, Kabupaten Tangerang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Petugas mengolah sampah organik untuk menjadi pelet bahan bakar nabati di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses pembuatan bahan bakar nabati ini dimulai dengan mengolah sampah organik yang telah dipilah diberi cairan bioaktivator untuk menghilangkan bau. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/10

Petugas mengolah sampah organik untuk menjadi pelet bahan bakar nabati di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses pembuatan bahan bakar nabati ini dimulai dengan mengolah sampah organik yang telah dipilah diberi cairan bioaktivator untuk menghilangkan bau. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Petugas memindahkan sampah organik yang telah dipeyeumisasi di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses mengolah sampah organik dengan cairan bioaktivator untuk menghilangkan bau tersebut dinamakan peyeumisasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/10

Petugas memindahkan sampah organik yang telah dipeyeumisasi di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses mengolah sampah organik dengan cairan bioaktivator untuk menghilangkan bau tersebut dinamakan peyeumisasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Petugas mengolah sampah organik untuk menjadi pelet bahan bakar nabati di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Setelah tiga hari, olahan sampah itu akan mengeras dan siap dicacah lalu dicetak menjadi pelet batu bara nabati. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/10

Petugas mengolah sampah organik untuk menjadi pelet bahan bakar nabati di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Setelah tiga hari, olahan sampah itu akan mengeras dan siap dicacah lalu dicetak menjadi pelet batu bara nabati. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Petugas menuangkan pelet batu bara sebagai bahan bakar kompor rumah tangga di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Bahan bakar nabati tersebut kini sudah dimanfaatkan oleh PT Indonesia Power untuk memasok sekitar tiga persen dari bahan bakar di beberapa PLTU Lontar, Kabupaten Tangerang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/10

Petugas menuangkan pelet batu bara sebagai bahan bakar kompor rumah tangga di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Bahan bakar nabati tersebut kini sudah dimanfaatkan oleh PT Indonesia Power untuk memasok sekitar tiga persen dari bahan bakar di beberapa PLTU Lontar, Kabupaten Tangerang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Petugas menunjukkan bahan bakar nabati yang telah berbentuk pelet di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses pengolahan sampah melalui Teknologi Olah Sampah Sungai (TOSS) yang diproses menjadi batu bara nabati berbentuk pelet tersebut dapat digunakan untuk bahan bakar kompor rumah tangga sebagai alternatif gas LPG. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Petugas menuangkan cairan bioaktivator ke sampah organik yang telah dikumpulkan di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses pembuatan bahan bakar nabati ini dimulai dengan mengolah sampah organik yang telah dipilah diberi cairan bioaktivator untuk menghilangkan bau. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Petugas mengolah sampah organik untuk menjadi pelet bahan bakar nabati di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses mengolah sampah organik dengan cairan bioaktivator untuk menghilangkan bau tersebut dinamakan peyeumisasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Petugas mengolah sampah organik untuk menjadi pelet bahan bakar nabati di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses pengolahan sampah melalui Teknologi Olah Sampah Sungai (TOSS) yang diproses menjadi batu bara nabati berbentuk pelet tersebut dapat digunakan untuk bahan bakar kompor rumah tangga sebagai alternatif gas LPG. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Petugas mengaduk sampah organik saat proses peyeumisasi di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Setelah tiga hari, olahan sampah itu akan mengeras dan siap dicacah lalu dicetak menjadi pelet batu bara nabati. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Petugas menyiapkan sampah organik untuk dicetak di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Bahan bakar nabati tersebut kini sudah dimanfaatkan oleh PT Indonesia Power untuk memasok sekitar tiga persen dari bahan bakar di beberapa PLTU Lontar, Kabupaten Tangerang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Petugas mengolah sampah organik untuk menjadi pelet bahan bakar nabati di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses pembuatan bahan bakar nabati ini dimulai dengan mengolah sampah organik yang telah dipilah diberi cairan bioaktivator untuk menghilangkan bau. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Petugas memindahkan sampah organik yang telah dipeyeumisasi di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Proses mengolah sampah organik dengan cairan bioaktivator untuk menghilangkan bau tersebut dinamakan peyeumisasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Petugas mengolah sampah organik untuk menjadi pelet bahan bakar nabati di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Setelah tiga hari, olahan sampah itu akan mengeras dan siap dicacah lalu dicetak menjadi pelet batu bara nabati. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Petugas menuangkan pelet batu bara sebagai bahan bakar kompor rumah tangga di Sekretariat Gerakan Ciliwung Bersih, Karet Bivak, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Bahan bakar nabati tersebut kini sudah dimanfaatkan oleh PT Indonesia Power untuk memasok sekitar tiga persen dari bahan bakar di beberapa PLTU Lontar, Kabupaten Tangerang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Mengolah Sampah Organik Jadi Bahan Bakar Nabati

Proses pengolahan sampah melalui Teknologi Olah Sampah Sungai (TOSS) yang diproses menjadi batu bara nabati berbentuk pelet dapat digunakan untuk bahan bakar kompor rumah tangga sebagai alternatif gas LPG. Bahan bakar nabati tersebut kini sudah dimanfaatkan oleh PT Indonesia Power untuk memasok sekitar tiga persen dari bahan bakar di beberapa PLTU Lontar, Kabupaten Tangerang.
Editor:
Arnaz Sofian
Photographer:
Merdeka.com

Foto Terkini

Seorang pemilih menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suaranya dalam pemungutan suara tahap kedua pada pemilihan umum India di Ghaziabad pada 26 April 2024. (Sajjad HUSSAIN/AFP)9
Global
Antusiasme Warga Ikuti Fase Kedua Pemilu India
Selama enam pekan, mulai dari 19 April hingga 4 Juni 2024 mendatang, India menggelar pemilu. Sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Selatan, India menggelar proses pemilu terpanjang. Lebih kurang satu miliar pemilih berpartisipasi langsung dalam beberapa fase pemilu India.
Foto yang diambil pada 26 April 2024 ini menunjukkan bendera Palestina yang digantung di pintu masuk gedung Sciences Po Paris saat pendudukan oleh para siswa yang mendukung Palestina, di Paris. (Dimitar DILKOFF/AFP)7
Global
Unjuk Rasa Pro-Palestina, Mahasiswa Duduki Gedung Kampus Sciences Po Paris
Setelah marak unjuk rasa pro-Palestina di kampus-kampus yang ada di Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir, puluhan mahasiswa Sciences Po Paris menggelar aksi serupa di kampus mereka. Mereka menduduki gedung baru di Sciences Po Paris. Aksi terjadi usai kepolisian setempat membubarkan puluhan mahasiswa pro-Palestina yang berunjuk rasa di Ibu Kota Paris.
Puluhan siswa menyimak instruksi dari personel Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (26/4/2024). (merdeka.com/Imam Buhori)8
News
Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana, BNPB Gelar Simulasi dan Mitigasi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama sejumlah elemen dan relawan menggelar simulasi evakuasi mandiri bencana gempa di Kawasan Kota Tua, Jakarta. Simulasi ini untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang jatuh pada setiap tanggal 26 April. Melalui peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana, BNPB mengajak masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam mitigasi bencana.
Para siswa sekolah menengah pertama saat mengikuti pelatihan bencana gempa bumi dan tsunami di Lhoknga, provinsi Aceh pada 26 April 2024. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)6
News
Antusiasme Siswa SMP saat Latihan Kesigapan dan Kesiapan Bencana di Aceh
Latihan ini sebagai bagian dari program pendidikan bencana. seperti gempa bumi, tsunami. Para siswa dilatih untuk sigap dan siap serta bersikap tenang ketika terjadi bencana. Para siswa juga mendapat pelatihan melakukan pertolongan pertama dan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) saat terjadi bencana.
Orang-orang beristirahat di bawah pohon di halaman Gerbang India di New Delhi pada tanggal 25 April 2024. (Sajjad HUSSAIN/AFP)7
Global
Gelombang Panas Terjang India
Sebuah penelitian ilmiah yang ekstensif menemukan bahwa perubahan iklim menyebabkan gelombang panas menjadi lebih lama, lebih sering dan lebih intens. Departemen Meteorologi India mengatakan pada tanggal 25 April 2024 bahwa kondisi gelombang panas yang parah kemungkinan akan terus berlanjut. Gelombang panas kemungkinan akan terus berlanjut di setidaknya sembilan negara bagian timur dan selatan selama lima hari ke depan.
Lewat unggahan Instagram terbarunya, Manuella Aziza mulai kerap mengunggah hasil sesi foto terbaru. Ia kerap mendapat jadwal pemotretan yang makin membuatnya bersinar. (Liputan6.com/IG/@sophia_latjuba88)4
Hot
Pemotretan Sophia Latjuba dan Manuella Aziza, Elegan
Usai melepas Eva Celia menikah, Sophia Latjuba kini hidup dengan Manuella Aziza. Hingga kini Sophia Latjuba masih menekuni dunia modelling. Kini ia meneruskan bakatnya ke sang anak lewat pemotretan terbaru yang kompak. Selisih usia Sophia Latjuba dan Manuella yang capai 35 tahun tak membuat keduanya canggung.
Presiden terpilih, Prabowo Subianto (kanan) bersama Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh usai pertemuan di jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)9
Pilpres
Jajaki Peluang Koalisi, Surya Paloh Sambangi Kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto
Didampingi Sekjen NasDem Hermawi Taslim dan Bendum Ahmad Sahroni, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyambangi kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di jalan Kertanegara. Kedatangan Surya Paloh disambut langsung Prabowo Subianto di teras kediamannya. Usai pertemuan, Surya Paloh menegaskan pihaknya mendukung kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved