Sukses

Murid-murid kelas V melakukan kegiatan belajar pada meja yang diubah menjadi kursi dan tempat belajar di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor (22/7/2019). Sudah lebih dari tiga tahun mereka belajar pada fasilitas yang minim. (merdeka.com/Arie Basuki)
1/7

Murid-murid kelas V melakukan kegiatan belajar pada meja yang diubah menjadi kursi dan tempat belajar di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor (22/7/2019). Sudah lebih dari tiga tahun mereka belajar pada fasilitas yang minim. (merdeka.com/Arie Basuki)

Selengkapnya
Murid-murid kelas V melakukan kegiatan belajar pada meja yang diubah menjadi kursi dan tempat belajar di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor (22/7/2019). Sekolah dengan jumlah 280 murid dan hanya berjarak sekitar 50 km dari ibukota ini tidak dilengkapi WC dan perpustakaan. (merdeka.com/Arie Basuki)
1/7

Murid-murid kelas V melakukan kegiatan belajar pada meja yang diubah menjadi kursi dan tempat belajar di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor (22/7/2019). Sekolah dengan jumlah 280 murid dan hanya berjarak sekitar 50 km dari ibukota ini tidak dilengkapi WC dan perpustakaan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Selengkapnya
Murid-murid kelas V melakukan kegiatan belajar pada meja yang diubah menjadi kursi dan tempat belajar di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor (22/7/2019). Sudah lebih dari tiga tahun mereka belajar pada fasilitas yang minim. (merdeka.com/Arie Basuki)
1/7

Murid-murid kelas V melakukan kegiatan belajar pada meja yang diubah menjadi kursi dan tempat belajar di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor (22/7/2019). Sudah lebih dari tiga tahun mereka belajar pada fasilitas yang minim. (merdeka.com/Arie Basuki)

Selengkapnya
Guru menerangkan pelajaran kepada murid di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor 22/7/2019). Sekolah dengan jumlah 280 murid dan hanya berjarak sekitar 50 km dari ibukota ini tidak dilengkapi WC dan perpustakaan. (merdeka.com/Arie Basuki)
1/7

Guru menerangkan pelajaran kepada murid di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor 22/7/2019). Sekolah dengan jumlah 280 murid dan hanya berjarak sekitar 50 km dari ibukota ini tidak dilengkapi WC dan perpustakaan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Selengkapnya
Murid-murid kelas V melakukan kegiatan belajar pada meja yang diubah menjadi kursi dan tempat belajar di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor (22/7/2019). Sudah lebih dari tiga tahun mereka belajar pada fasilitas yang minim. (merdeka.com/Arie Basuki)
1/7

Murid-murid kelas V melakukan kegiatan belajar pada meja yang diubah menjadi kursi dan tempat belajar di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor (22/7/2019). Sudah lebih dari tiga tahun mereka belajar pada fasilitas yang minim. (merdeka.com/Arie Basuki)

Selengkapnya
Murid-murid kelas V melakukan kegiatan belajar pada meja yang diubah menjadi kursi dan tempat belajar di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor (22/7/2019). Sekolah dengan jumlah 280 murid dan hanya berjarak sekitar 50 km dari ibukota ini tidak dilengkapi WC dan perpustakaan. (merdeka.com/Arie Basuki)
1/7

Murid-murid kelas V melakukan kegiatan belajar pada meja yang diubah menjadi kursi dan tempat belajar di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor (22/7/2019). Sekolah dengan jumlah 280 murid dan hanya berjarak sekitar 50 km dari ibukota ini tidak dilengkapi WC dan perpustakaan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Selengkapnya
Murid-murid buang air kecil di pojokan sekolah di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor, Senin (22/7/2019). Sudah lebih dari tiga tahun mereka belajar pada fasilitas yang minim. (merdeka.com/Arie Basuki)
1/7

Murid-murid buang air kecil di pojokan sekolah di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor, Senin (22/7/2019). Sudah lebih dari tiga tahun mereka belajar pada fasilitas yang minim. (merdeka.com/Arie Basuki)

Selengkapnya
Murid-murid kelas V melakukan kegiatan belajar pada meja yang diubah menjadi kursi dan tempat belajar di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor (22/7/2019). Sudah lebih dari tiga tahun mereka belajar pada fasilitas yang minim. (merdeka.com/Arie Basuki)
Murid-murid kelas V melakukan kegiatan belajar pada meja yang diubah menjadi kursi dan tempat belajar di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor (22/7/2019). Sekolah dengan jumlah 280 murid dan hanya berjarak sekitar 50 km dari ibukota ini tidak dilengkapi WC dan perpustakaan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Murid-murid kelas V melakukan kegiatan belajar pada meja yang diubah menjadi kursi dan tempat belajar di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor (22/7/2019). Sudah lebih dari tiga tahun mereka belajar pada fasilitas yang minim. (merdeka.com/Arie Basuki)
Guru menerangkan pelajaran kepada murid di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor 22/7/2019). Sekolah dengan jumlah 280 murid dan hanya berjarak sekitar 50 km dari ibukota ini tidak dilengkapi WC dan perpustakaan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Murid-murid kelas V melakukan kegiatan belajar pada meja yang diubah menjadi kursi dan tempat belajar di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor (22/7/2019). Sudah lebih dari tiga tahun mereka belajar pada fasilitas yang minim. (merdeka.com/Arie Basuki)
Murid-murid kelas V melakukan kegiatan belajar pada meja yang diubah menjadi kursi dan tempat belajar di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor (22/7/2019). Sekolah dengan jumlah 280 murid dan hanya berjarak sekitar 50 km dari ibukota ini tidak dilengkapi WC dan perpustakaan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Murid-murid buang air kecil di pojokan sekolah di SDN Kertajaya 2, Rumpin, Bogor, Senin (22/7/2019). Sudah lebih dari tiga tahun mereka belajar pada fasilitas yang minim. (merdeka.com/Arie Basuki)

FOTO: Memprihatinkan, SD Negeri di Bogor Tak Punya Kursi Meja dan WC

Sudah lebih dari tiga tahun mereka belajar pada fasilitas yang minim, selain sekolah dengan jumlah 280 murid dan hanya berjarak sekitar 50 km dari ibukota ini tidak dilengkapi WC dan perpustakaan.
Editor:
Johan Fatzry
Photographer:
Merdeka.com

Foto Terkini

Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2024). (merdeka.com/Imam Buhori)11
News
Harap Cemas Terjangan Ombak Datang Lagi
Foto-foto berikut menceritakan kehidupan Carmad (80), salah satu warga Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Carmad merasakan langsung dampak perubahan iklim yang terjadi sejak tahun 2000-an. Sebagai penduduk pesisir, ia merasakan langsung dampak abrasi terhadap kehidupan diri dan keluarganya.
Seorang pengunjung berjalan melewati pameran "Olympism, Sejarah Dunia 1896-2024" di Museum Nasional Sejarah Imigrasi Prancis, Paris, Rabu, 24 April 2024. (AP Photo/Thibault Camus)6
Sport
Melihat Pameran Olympism Sejarah Dunia 1896-2024
Menyambut perhelatan Olimpiade Paris 2024, Museum Nasional Sejarah Imigrasi Prancis menampilkan pameran "Olympism, Sejarah Dunia 1896-2024". Pameran ini menampilkan sejumlah foto dan poster Olimpiade dari masa ke masa. Olimpiade merupakan kompetisi olahraga terbesar di dunia yang mempertandingkan berbagai cabang olahraga.
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar usai melakukan pertemuan di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (24/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)6
News
PKB Berharap Bisa Jalin Kerjasama Politik dengan Prabowo dan Gerindra
Usai pertemuan, Presiden terpilih pada Pilpres 2024 Prabowo Subianto mengatakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ingin bekerjasama dengan dirinya dan Partai Gerindra meski sebelumnya berada di kubu berseberangan. Hal senada diungkap mantan cawapres nomor urut 01 yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar. Cak Imin berpandangan kerja sama dan kekuatan partai politik sangat dibutuhkan untuk kemajuan Indonesia.
Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (24/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)7
News
Usai Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo Subianto Sambangi Markas PKB
Prabowo menyambangi kantor DPP PKB seusai ditetapkan sebagai presiden terpilih hasil Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia. Kedatangan Prabowo disambut langsung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menjadi rival politiknya pada Pilpres 2024. Keduanya bertemu untuk bersilaturahmi pasca Pilpres 2024.
Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk periode 2024-2029, Prabowo Subianto (kiri) bersama Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari (kanan) saat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (24/4/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)13
News
Resmi, KPU RI Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pilpres 2024
Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih pada Pilpres 2024. Penetapan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak perkara sengketa hasil Pilpres 2024, pada Senin (22/4/2024) lalu. Penetapan ini dituangkan dalam Surat Keputusan Nomor 504 Tahun 2024 tentang Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilu 2024.
Ditanya nama artis wanita Indonesia yang memiliki nama Dewi, peserta acara kuis tersebut menjawab Dinda Kirana. Sukses bikin dahi netizen berkerut karena tidak ada nama Dewi pada nama Dinda Kirana, nama Dinda Kirana kemudian seketika trending di X. Meski sudah sering diputar, namun potongan video peserta sebut nama Dinda Kirana ini tetap bikin ngakak. (Liputan6.com/IG/@dindakirana.s)4
Hot
Potret Dinda Kirana di 2024, Trending di X karena Namanya Salah Disebut Peserta Kuis
Dinda Kirana merupakan artis Indonesia yang memulai karier tahun 2004. Dinda Kirana lahir pada 30 April 1995 dengan nama Dinda Kirana Sukmawati. 20 tahun berkarier dan sudah membintangi ragam FTV, sinetron hingga film, namanya tentunya sudah sangat dikenal publik. Belum lama ini Dinda Kirana trending di X karena namanya salah disebut oleh peserta acara kuis di salah satu stasiun televisi swasta.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved